Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur, melalui Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman (TKK) menggelar acara launching Gerakan Dakwah yang berlangsung di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur pada Kamis (27/02/2025).
Salah satu agenda penting dalam lauching tersebut adalah pemberian bekal materi dakwah kapada para kader IMM. Hadir sebagai narasumber pembekalan antara lain Wakil Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur Ustaz Dr. Sholihul Huda, M. Fil. I. Ia memberikan pandangan mengenai peta Mubaligh Muhammadiyah beserta tantangan yang dihadapi.
Dr Sholih memberikan motivasi dan semangat kepada kader IMM untuk mempersiapkan diri sebagai kader dakwah yang siap menghadapi berbagai tantangan.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk mengembangkan dakwah. Dengan ilmu, seorang mubaligh dapat memahami dan mendalami persoalan umat serta memberikan solusi yang sesuai dengan ajaran Allah Swt. Kader IMM diminta untuk rajin membaca dan mempelajari ajaran Islam agar dapat menjadi mubaligh yang berkompeten.
Untuk bisa menghadapi tantangan tersebut, menurut Sekretaris Pascasarjana UM Surabaya itu, para mubaligh IMM harus memiliki tiga kompetensi dasar , yakni:
- Intelektualitas
- Religiusitas
- Humanitas
“Apabila ketiga kompetensi ini dipahami dan diterapkan dengan baik, maka kader IMM akan menjadi Mubaligh yang mampu menjawab tantangan zaman dan mengembangkan dakwah Persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, penyang gelar doktor filsafat Islam itu juga menyampaikan metode dakwah yang efektif, dengan mengutip Surat An-Nahl Ayat 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125).
Tiga metode dakwah yang disarankan, yaitu:
- Metode Bil Hikmah – yang berhubungan dengan teladan, perilaku, dan sikap.
- Metode Mauiẓah Ḥasanah – yang berkaitan dengan empati, simpati, dan perasaan/psikologi.
- Metode Dialog – yang berfokus pada akal, kecerdasan, dan komunikasi.
Ketiga metode ini, menurutnya, harus dimiliki oleh setiap mubaligh agar dapat menjawab tantangan dakwah dengan tepat dan efektif. Selain itu, para mubaligh juga wajib memahami filosofi setiap perintah dakwah agar dapat mengimplementasikannya dengan sukses di lapangan.
Baca juga: Fokal IMM Ponorogo Gelar Musyda, Sarto Terpilih Sebagai Ketua Baru
Kegiatan ini dihadiri oleh kader-kader TKK dari seluruh Jawa Timur dan menjadi langkah awal untuk mengaktifkan serta menggerakkan dakwah di kalangan mahasiswa, khususnya di masyarakat Jawa Timur.
Selain pemberian bekal materi, acara launching Gerakan Dakwah juga diakhir dengan membentuk Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Daerah (KM3Da) IMM Jawa Timur. (moch. muzaki)