Your children need your presence more than your gifts.”
(Anak-anakmu lebih butuh kehadiranmu daripada hadiahmu)
Sesungguhnya Allâh SWT mengutus Nabi Muhammad saw adalah untuk menyempurnakan akhlak.
Termasuk dalam urusan memberi perlakuan yang baik kepada anak sejak masih dalam kandungan hingga dia dewasa.
Selama ini, orang tua bersikap reaksioner atas semua tindakannya. Mereka memandangnya sebagai orang dewasa yang harus diperlakukan sama seperti kelakuan orangtua.
Bagaimana tidak terabaikan jika mereka hanya dirawat dan dididik oleh pembantu yang kurang Pendidikannya sekalipun kedua orang tuanya seorang doktor. Rasulullah aaw bersabda:
إِنَّ اللهَ سَائِلٌ كُلَّ رَاعٍ عَمَّا اسْتَرْعَاهُ أَحَفِظَ ذَلِكَ أَمْ ضَيَّعَ حَتَّى يَسْأَلَ الرَّجُلَ عَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ
“Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya. Apakah ia pelihara ataukah ia sia-siakan, hingga seseorang ditanya tentang keluarganya.” (HR. An-Nasa-i No.292)
Tidak mengherankan, jika Allâh SWT selalu berpesan kepada anak-anak adalah perhiasan. Rasulullah saw adalah sebaik-baik contoh dalam memperlakukan anak.
Dari Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ الْأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ أَبْصَرَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ الْحَسَنَ فَقَالَ إِنَّ لِي عَشْرَةً مِنْ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ وَاحِدًا مِنْهُمْ َقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ
“Dari Abu Hurairah Bahwa Aqra’ bin Habis pernah melihat Rasulullah Saw mencium cucunya Hasan. Kata Aqra: “Aku punya anak sepuluh orang. Namun tidak satupun di antara mereka yang pernah kucium Maka Rasulullah Saw.bersabda, “Siapa yang tidak penyayang, tidak akan disayangi.”(HR. Muslim No. 4282)
Anak sering menyebabkan orang tua lupa kepada Allâh SWT dan Rasul-Nya. Saking sibuknya mengurus anak-anaknya, mereka bekerja mati-matian mencari uang agar semua permintaan anaknya terpenuhi.
Kadang-kadang permintaan yang tidak masuk akalpun dipenuhi demi sayangnya kepada anak. Sayang berlebihan tidak jarang menyebabkan orang tua korupsi dan mencuri.
Maka solusinya adalah orang tua wajib menyelenggarakan pendidikan dalam rumah tangganya. dan waktu terbaik mendidik anak adalah semenjak memilih pasangan, kemudian saat hamil, saat lahir, saat anak-anak sampai dewasa. Mengenalkan mereka dengan Asma- asma Allâh SWT, tentang tauhid, tentang akhlak dan lain sebagainya.
Tujuan pendidikan anak dalam keluarga adalah agar anak menjadi anak yang saleh dan berbakti kepada orang tuanya anak seperti itulah yang patut dibanggakan. Tujuan lain adalah sebaliknya, agar kelak anak tidak menjadi musuh bagi orang tuanya.
Jika cara tersebut sudah dilaksanakan akan tetapi anak-anak tetap saja nakal adalah tetap sabar dan tawakal dalam menghadapinya dan tetap berdo’a memohon kepada Allâh SWT, seperti doa berikut ini:
يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. “(Qs. Al-Furqaan : 74)
Semoga bermanfaat. (*)