اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك على محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين.
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat iman dan Islam kepada kita. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga, para sahabat, dan seluruh umatnya yang istiqamah dalam ajaran Islam hingga akhir zaman.
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah,
Pada hari yang fitri ini, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Idul Fitri adalah momentum bagi kita untuk kembali kepada fitrah, yaitu kesucian jiwa dan kebersihan hati setelah sebulan penuh kita berpuasa.
Salah satu amanah besar yang harus kita jaga setelah Ramadan ini adalah tanggung jawab kita dalam memajukan bangsa. Islam mengajarkan bahwa setiap individu memiliki amanah sesuai dengan kapasitas dan kedudukannya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya…” (QS. An-Nisa’: 58)
Amanah ini mencakup segala aspek kehidupan, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bangsa ini akan maju apabila setiap individu menjalankan amanahnya dengan penuh tanggung jawab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kaum Muslimin yang berbahagia,
Kemajuan bangsa dalam perspektif Islam bukan hanya diukur dari kemajuan material, tetapi juga dari kualitas moral dan spiritual masyarakatnya. Islam menekankan keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, kita harus mewujudkan peradaban yang berkemajuan, sebagaimana yang diupayakan oleh organisasi Islam seperti Muhammadiyah, yang sejak awal berdirinya berkomitmen untuk membangun umat yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing tinggi.
Prinsip Islam berkemajuan mengajarkan bahwa umat Islam harus menjadi pelopor dalam pendidikan, ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Kita harus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam.
Dengan pendidikan yang baik, kita akan melahirkan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Dengan ekonomi yang kuat dan berbasis keadilan, kita akan mengangkat kesejahteraan umat. Dengan kepedulian sosial, kita akan memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menciptakan masyarakat yang harmonis.
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Mari kita jadikan Idul Fitri ini sebagai titik awal dalam memperbaiki diri dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan oleh pemimpin, tetapi juga oleh rakyat yang amanah dalam setiap tanggung jawabnya.
Jangan sampai kita terjerumus dalam sikap lalai dan tidak peduli terhadap nasib bangsa. Hindarilah sikap korupsi, ketidakjujuran, dan sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar. Ingatlah bahwa kejayaan suatu bangsa terletak pada kualitas moral dan akhlak rakyatnya.
Sebagai umat Islam, kita juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan dalam Islam. Jangan sampai kita tercerai-berai hanya karena perbedaan pendapat atau kepentingan pribadi.
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang bersatu dalam kebaikan dan saling mendukung satu sama lain dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Dalam semangat Islam berkemajuan, mari kita bersama-sama membangun bangsa ini dengan semangat keilmuan, inovasi, dan kerja keras.
Kita harus menjadi bagian dari solusi atas permasalahan bangsa, bukan justru menambah masalah. Kita harus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan bermartabat sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Muhammadiyah telah memberi contoh bagaimana umat Islam dapat berperan aktif dalam memajukan pendidikan, membangun rumah sakit, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas. Kita semua harus mengambil peran sesuai dengan kemampuan dan keahlian kita. Dengan semangat fastabiqul khairat, mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mewujudkan peradaban Islam yang unggul.
Mari kita bangun bangsa ini dengan semangat kebersamaan, gotong royong, dan kerja keras. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk menjadi pribadi yang amanah dan memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa dan agama.
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ، وَجَعَلَنَا اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِينَ وَالْفَائِزِينَ، كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ ۖ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ
وَقَالَ تَعَالَىٰ: وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَٰنًا ۚ وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍۢ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan nikmat-Nya kamu menjadi bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103).
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
اَلَّلهُمَّ اِنَّا نَسْاءَلُكَ سَلَمَتً فِي الدِّيْنِ وَعَافِيَتَ فِي الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِي الْعِلْمِ وَبَرَكَهً فِي الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
رَبَّنَآ أَتِنَآ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَآ عَذَابَ النَّار
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sumber: muhammadiyah.or.id