Khotbah Idulfitri: Dampak Buruk dari Sifat Bakhil

Khotbah Idulfitri: Dampak Buruk dari Sifat Bakhil
*) Oleh : Drs Muhammad Nashihudin MSi
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur

الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ
– الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاَ، لاَإِلهَ إِلاَّالله ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلهَ إِلاَّالله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ المُناَفِقُوْنَ.

الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِياَفَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّالله ُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االداَّعِيْ إِلىَ الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ .
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَماَّ بَعْدُ
فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَاَ قِيْمُواالصَّلٰوةَ وَاٰ تُواالزَّكٰوةَ وَا رْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ

“Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 43)

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan yang hakiki dan kenikmatan beribadah kepada kita, khususnya pada bulan Syawal 1446 H. yang baru saja kita lalui, bahkan ibadah shalat Ied kita pada pagi ini.

Karenanya kita berharap semoga semua itu dapat menguatkan pengabdian kepada Allah SWT dalam menjalani sisa kehidupan di dunia, semoga dapat meningkatkan Ketaqwaan yang membuat kita bisa keluar dari berbagai persoalan hidup dan mengangkat derajat kita men jadi amat mulia di hadapan Allah SWT.

Kembali ke fitrah adalah satu keniscayaan bagi kaum Muslimin karena mereka telah menahan diri dari segala bentuk yang diharamkan di siang hari bulan Ramadhan. Ini adalah kemenangan yang besar dibandingkan nilai nilai dunia yang semu.

Pada kesempatan ini dengan takbir, tahlil, tahmid memuji Allah SWT walaupun hanya bertikar rumput, beratap langit atas kemenangan dan kembalinya ke fitnah. Jiwa telah bersih, harta telah suci karena telah berbagi dengan orang orang yang berkebutuhan.

Kitab Bulughul Tentang zakat fitrah Hadis Ke-465:

وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( فَرَضَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ اَلْفِطْرِ; طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اَللَّغْوِ, وَالرَّفَثِ, وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ, فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ, وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ اَلصَّدَقَاتِ. ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَابْنُ مَاجَهْ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِم ُ

Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum sholat, ia menjadi zakat yang diterima dan barangsiapa mengeluarkannya setelah sholat, ia menjadi sedekah biasa. Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits shahih menurut Hakim.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walilhamd

Kaum Muslimin yang mulia

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْاَ حْبَا رِ وَا لرُّهْبَا نِ لَيَأْكُلُوْنَ اَمْوَا لَ النَّا سِ بِا لْبَا طِلِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ وَا لَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَا لْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَا بٍ اَلِيْمٍ

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,”.

يَّوْمَ يُحْمٰى عَلَيْهَا فِيْ نَا رِ جَهَـنَّمَ فَتُكْوٰى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوْبُهُمْ وَظُهُوْرُهُمْ ۗ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِاَ نْفُسِكُمْ فَذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُوْنَ

“(ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam Neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung, dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.”” (QS. At-Taubah 9: Ayat 34- 35)

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walilhamd.

1. Bakhil menghantarkan seseorang ke neraka

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْـرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَ لِلّٰهِ مِيْرَا ثُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

“Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 180)

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walilhamd.

2. Bakhil sebagai bentuk kufur nikmat

ٱلَّذِيْنَ يَـبْخَلُوْنَ وَيَأْمُرُوْنَ النَّا سَ بِا لْبُخْلِ وَيَكْتُمُوْنَ مَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ وَ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَا بًا مُّهِيْنًا

“(yaitu) orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir azab yang menghinakan.” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 37)

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu.

3. Allah Subhanahu Wa Ta’ala MahaKaya

هٰۤاَ نْـتُمْ هٰۤؤُلَآ ءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۚ فَمِنْكُمْ مَّنْ يَّبْخَلُ ۚ وَمَنْ يَّبْخَلْ فَاِ نَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَّـفْسِهٖ ۗ وَا للّٰهُ الْغَنِيُّ وَاَ نْـتُمُ الْفُقَرَآءُ ۚ وَاِ نْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَـبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ۙ ثُمَّ لَا يَكُوْنُوْۤا اَمْثَا لَـكُم

“Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan (hartamu) di jalan Allah. Lalu di antara kamu ada orang yang kikir, dan barang siapa kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah Yang Maha Kaya, dan kamulah yang membutuhkan (karunia-Nya). Dan jika kamu berpaling (dari jalan yang benar) Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan (durhaka) seperti kamu.” (QS. Muhammad 47: Ayat 38)

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walilhamd

4. Beragama tetapi nol besar

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ

“Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,”

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ

“Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,”

وَ لَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَا مِ الْمِسْكِيْنِ

“dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.” (QS. Al-Ma’un 107: Ayat 1- 3)

Semoga kita semua dapat kembali ke fitrah dan mencapai kebahagiaan lahir batin dan kesuksesan dalam hidup dengan membayar infaq, shodaqoh dan berzakat.

Marilah kita bermunajat kepada Allah SWT dan memohon ampunan, bimbinganNya sampai akhir hayat.
Semoga terhindar dari panasnya api neraka.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَي إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَي آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارِكْتَ عَلَي إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَي آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُونَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّا بُ

“Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.””

رَبَّنَاۤ اِنَّكَ جَا مِعُ النَّا سِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَا دَ

“Ya Allah Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya.” Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 8-9)

رَبَّنَاۤ اِنِّيْۤ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَا دٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ ۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوْا الصَّلٰوةَ فَا جْعَلْ اَ فْـئِدَةً مِّنَ النَّا سِ تَهْوِيْۤ اِلَيْهِمْ وَا رْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim 14: Ayat 37)

رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ

“Ya Allah ya Tuhan kami, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan sholat,
ya Allah Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلـِوَا لِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَا بُ

“Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu-bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”(QS. Ibrahim 14: Ayat 40-41)

Aamiin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *