Kisah Aida Mahmudah, Anak Yatim Piatu yang Menjadi Wisudawati Terbaik UM Surabaya

Kisah Aida Mahmudah, Anak Yatim Piatu yang Menjadi Wisudawati Terbaik UM Surabaya

Di tengah gemuruh tepuk tangan wisuda, Aida Mahmudah berdiri tegak dengan senyum penuh haru. Namun, di antara lautan wajah bahagia, tak ada sosok orangtua yang menanti di barisan tamu. Ayah dan ibunya telah tiada, namun semangat mereka tetap hidup dalam setiap langkah Aida menuju mimpi.

Aida Mahmudah adalah wisudawati penerima beasiswa KIP-K dari jurusan S1 Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). Sejak kecil, Aida tumbuh dalam keterbatasan ekonomi. Ayahnya terkena stroke ketika ia duduk di kelas 6 SD, yang menyebabkan sang ibu harus mengambil alih peran pencari nafkah dengan berjualan balon keliling. Penghasilannya tak menentu, terkadang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meski hidup dalam kesederhanaan, kedua orang tua Aida selalu mendorongnya untuk tetap bersekolah. Ia dikenal sebagai anak berprestasi sejak SD hingga SMA, sering meraih peringkat pertama atau kedua di kelasnya. Namun, karena kondisi ekonomi yang sulit, ia melanjutkan pendidikan SMP dan SMA di yayasan panti asuhan di Surabaya. Selama di sana, Aida bekerja paruh waktu di pasar untuk membantu ibunya.

Cobaan semakin berat ketika ia kehilangan ayahnya saat masih duduk di semester tiga. Setahun kemudian, ibunya juga meninggal akibat penyakit darah rendah. Sejak saat itu, Aida hidup sendiri di rumah, sementara saudara-saudaranya yang lain telah berkeluarga. Namun, kesendirian tak membuatnya menyerah.

Didorong oleh kemandirian yang telah terlatih sejak kecil, Aida memulai usaha kecil-kecilan. Ia berjualan mainan anak secara online di marketplace serta membuka usaha donat bernama “Tatakies” yang dipasarkan melalui ShopeeFood. Meski memiliki usaha sampingan, Aida tetap berprestasi dalam akademik dan berhasil menjadi salah satu wisudawati terbaik di Fakultas Teknik UM Surabaya.

Pada tahun 2023, Aida menciptakan Rancang Bangun Alat Prototipe Untuk Kursi Roda Pada Penderita Penyandang Disabilitas Fisik Berbasis Panel Surya dan Internet of Things (IoT). Karyanya ini telah disumbangkan kepada Pemerintah Kota Surabaya dan mengantarkannya meraih Juara 1 Pemuda Pelopor Surabaya bidang Inovasi Teknologi tahun 2024.

Selain itu, Aida juga sering menerima pendanaan dari pemerintah melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), membuktikan bahwa ia mampu mengukir prestasi meski dalam keterbatasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *