Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali menjadi tuan rumah dalam Pengkajian Ramadan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di Auditorium KH. Ahmad Azhar Bayir, MA, Gedung Cendekia UMJ, mulai 6 hingga 8 Maret 2025.
Dengan mengusung tema “Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tujuan Teologis, Ideologis, dan Praksis”, acara ini diikuti oleh 644 peserta dari berbagai unsur pimpinan pusat, wilayah, dan daerah Muhammadiyah serta Aisyiyah. Peserta yang hadir berasal dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Sumatera.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir menekankan pentingnya penguatan Islam Wasathiyah atau Islam moderat dalam menghadapi dinamika global. “Konsep Islam Wasathiyah yang dikembangkan Muhammadiyah harus menjadi jalan tengah di tengah fenomena keagamaan global, agar tidak terjebak dalam ekstremisme kanan maupun kiri,” ujarnya.
Pengkajian ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman Islam Wasathiyah, baik dari sisi teologis, ideologis, maupun praksis.
“Islam moderat harus dipahami bukan hanya dalam pemikiran, tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi,” jelas Haedar.
Sebagai kampus unggul, UMJ berkomitmen untuk terus menjadi wadah diskusi dan pengembangan Islam Berkemajuan.
Rektor UMJ Prof . Ma’mun Murod menegaskan bahwa hasil pemikiran dari pengkajian ini akan dipublikasikan dan disosialisasikan agar semakin luas manfaatnya bagi masyarakat.
“UMJ siap menjadi ruang bagi intelektual Muhammadiyah dalam merumuskan konsep Islam Wasathiyah yang dapat diimplementasikan secara nyata,” ungkapnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para kader Muhammadiyah dapat menjadi pelopor dan influencer dalam menyuarakan Islam yang moderat dan berkemajuan di tengah tantangan global saat ini.
Dalam acara tersebut Ma’mun Murod bakal menyampaikan pandangan pentingnya pengkajian Ramadan sebagai forum akademik yang memperkuat pemahaman Islam berkemajuan.
Sementara itu, Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan dari Majelis Pembinaan Kader PP Muhammadiyah, akan menyampaikan sambutan yang menyoroti peran kader Muhammadiyah dalam menyebarluaskan nilai-nilai moderasi Islam.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir akan menyampaikan pidato iftitah bertajuk Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tinjauan Teologis, Ideologis, dan Praksis. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa konsep wasathiyah dalam Islam harus menjadi landasan bagi umat dalam menghadapi tantangan zaman.
Momentum penting dalam acara ini adalah penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, yang diwakili oleh Prof. Haedar Nashir dan Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM, IPU. Selain itu, Kementerian ATR/BPN RI yang diwakili Nusron Wahid, SS., MSi., menyerahkan sertifikat wakaf kepada PP Muhammadiyah.
Acara juga diisi dengan serah terima nadzir perseorangan kepada Persyarikatan Muhammadiyah dengan total tanah wakaf seluas 25.000 meter persegi. Prosesi ini diterima oleh Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., serta disaksikan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Setelah berbuka puasa dan salat Maghrib, sesi pertama pengkajian dimulai dengan tema Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tinjauan Teologis, yang menghadirkan Prof. Dr. Din Syamsuddin, M.A., Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., dan Prof. Dr. Amin Abdullah, M.A., dengan moderator Dr. Muhammad Dwi Fajri.
Hari kedua, Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah mengadakan sosialisasi WakafMu dengan narasumber Dr. Amirsyah Tambunan dan Nanang Qodir, ST.
Pada sesi sore, Dr. Adi Hidayat, Lc., MA, menyampaikan kajian tafsir Al-Qur’an tentang konsep wasathiyah. Malam harinya, materi kedua membahas Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tinjauan Ideologis, yang menghadirkan Prof. Syafiq A. Mughni, Prof. Ai Fathimah Nur Fuad, dan Dr. Atiyatul Ulya.
Hari terakhir dimulai dengan aktivitas mandiri dan pemutaran film edukatif bagi peserta. Materi keempat mengangkat tema Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan dalam Muhammadiyah: Pengalaman Praksis, yang menghadirkan Prof. Dr. Ahmad Dahlan, Prof. Najib Burhani, Ph.D., Dr. Didik Suhardi, dan Dr. Nurul Yamin, M.Si.
Sesi terakhir membahas Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tinjauan Praksis Politik dan Ekonomi dalam Kemasyarakatan dan Kebangsaan, dengan narasumber Prof. Muhadjir Effendy, Dr. Imam Addaruqutni, dan Dr. Amirsyah Tambunan. (wh)