Menggali Makna dan Keutamaan Ibadah Puasa

Menggali Makna dan Keutamaan Ibadah Puasa

Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi momen untuk menempa kesabaran, memperkuat ketakwaan, dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Hal itu disampaikan Ustaz Drs. H. Saifuddin Zaini, M.Pd.I dalam Tausiyah Ramadan di Masjid Al Badar, Jalan Kertomenanggal, Surabaya, Rabu (19/3/2025) malam.

Dikatakan Ustaz Saifuddin, Ramadan adalah bulan penuh berkah, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. “Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengontrol hawa nafsu serta memperbanyak amal kebaikan,” ujarnya di hadapan para jamaah.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa puasa merupakan sarana untuk meningkatkan ketakwaan, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 183: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Menurut Ustaz Saifuddin, ayat ini menjadi landasan bahwa tujuan utama dari puasa adalah membentuk ketakwaan, yakni kesadaran penuh bahwa Allah selalu mengawasi setiap perbuatan manusia.

“Oleh karena itu, Ramadan tidak hanya fokus pada aspek fisik puasa, tetapi juga memperbaiki kualitas ibadah dan interaksi sosial,” jelasnya

Lebih lanjut, Ustaz Saifuddin menyoroti tiga aspek penting dalam menjalani Ramadan agar memperoleh keberkahan maksimal:

1. Menjaga Kesabaran dan Pengendalian Diri

Puasa adalah latihan kesabaran. Bukan hanya menahan lapar, tetapi juga menahan amarah, emosi, serta menjaga lisan dari ucapan yang menyakiti orang lain. Ia mengingatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Apabila salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata kotor dan jangan berbuat kebodohan. Jika ada orang yang mencacinya atau mengajaknya bertengkar, hendaklah ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari & Muslim).

Dari hadits ini, dia menekankan bahwa Ramadan adalah kesempatan bagi umat Islam untuk membiasakan diri dengan akhlak mulia. “Seseorang yang mampu menjaga emosinya saat berpuasa akan lebih mudah menghadapi berbagai tantangan kehidupan dengan kepala dingin dan hati yang tenang,” papar dia.

2. Memperbanyak Amal Kebaikan

Ramadan adalah bulan di mana pahala kebaikan dilipatgandakan. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk memperbanyak amalan seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, berzikir, serta memperbanyak salat sunnah.

“Barang siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang tersebut sedikit pun,” (HR. Tirmidzi).

Hadis ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan berbagi di bulan Ramadan. Ustaz Saifuddin mencontohkan bahwa banyak sahabat Nabi yang berlomba-lomba dalam bersedekah selama bulan suci ini.

“Karena itu, memanfaatkan kesempatan ini dengan berbagi kepada fakir miskin, yatim piatu, atau siapa pun yang membutuhkan,” ajaknya.

3. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Sesama

Selain meningkatkan hubungan dengan Allah, Ramadan juga menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Dia menekankan pentingnya menjalin silaturahmi, memaafkan kesalahan orang lain, serta menghindari perselisihan.

“Orang yang menyambung tali silaturahmi akan diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya,” sabda Rasulullah saw dalam sebuah hadits riwayat Bukhari.

Ustaz Saifuddin mengajak jamaah untuk menjadikan Ramadan sebagai waktu yang tepat untuk berdamai dengan saudara, kerabat, atau teman yang mungkin pernah berselisih paham.

Di akhir ceramahnya, Ustaz Saifuddin mengingatkan bahwa Ramadan hanya datang sekali dalam setahun, sehingga harus dijalani dengan penuh kesadaran dan penghayatan. Ia menekankan pentingnya mengisi bulan ini dengan berbagai ibadah dan amalan yang dapat meningkatkan kualitas diri.

“Jangan sampai Ramadan berlalu begitu saja tanpa ada perubahan dalam diri kita. Manfaatkan waktu ini untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki akhlak, dan menjadi pribadi yang lebih baik,” pesannya. (wh)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *