Mu’allimaat Yogyakarta Gelar Program Pertukaran Guru Internasional dengan Thailand

Mu’allimaat Yogyakarta Gelar Program Pertukaran Guru Internasional dengan Thailand

Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta kembali menyambut kedatangan pengajar internasional dalam program pertukaran guru dari Streesmutprakan School, Thailand.

Program ini merupakan kali kedua madrasah tersebut menerima pengajar dari luar negeri dan bertujuan untuk memperkaya pengalaman pengajaran serta memperluas wawasan global bagi para siswa dan tenaga pendidik.

Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, dari tanggal 16 hingga 22 Februari 2025, dengan berbagai aktivitas akademik maupun budaya yang melibatkan para peserta didik dan tenaga pendidik di lingkungan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam kegiatan pertukaran ini, dua orang guru dari Streesmutprakan School, Parichart Singpong dan Thanyawit Wuthisawangwong, berpartisipasi sebagai pengajar.

Keduanya merupakan tenaga pendidik yang mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris. Direktur Streesmutprakan School, Chalarak Saiutasana, juga hadir untuk mendampingi para guru dalam program pertukaran akademik ini.

“Harapan kami, program ini dapat memberikan manfaat besar bagi tenaga pendidik dalam mengembangkan keterampilan pedagogik mereka,” ujar Dwi Setiyawan, Kepala Kelas Internasional Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, dalam sambutannya pada acara pembukaan program yang bertajuk “Shaping a Global Perspective Through Cross-Cultural Experiences”, pada Senin (17/2/2025).

Dwi Setiyawan menambahkan bahwa salah satu tujuan utama dari program ini adalah untuk mendorong para guru agar terbiasa menggunakan bahasa Inggris dalam mengajar berbagai mata pelajaran.

“Dengan meningkatkan kemahiran mereka dalam berkomunikasi secara aktif dan efektif dalam bahasa internasional ini, kami berharap kualitas pengajaran dapat meningkat secara signifikan,” ujarnya.

Program pertukaran guru internasional ini melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari sesi pengajaran di dalam kelas, diskusi dalam forum guru mengenai kesadaran internasional, hingga berbagai aktivitas lain yang melibatkan para siswa dan guru kelas internasional yang menerapkan kurikulum Cambridge.

Program ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang konsep globalisasi dalam dunia pendidikan dan pengalaman dalam menerapkan kurikulum internasional.

Selain itu, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para tenaga pendidik untuk saling bertukar informasi dan pengalaman mengenai metode pengajaran yang lebih efektif.

Sebagai tindak lanjut, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta juga berencana mengirimkan dua guru ke Streesmutprakan School dalam program pertukaran serupa.

Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi guru dan siswa di Madrasah Mu’allimaat, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan pendidikan secara lebih luas.

Selain kegiatan pengajaran, terdapat berbagai agenda penting lainnya dalam program ini, termasuk penandatangan ulang Memorandum of Understanding (MoU), kelas bahasa Inggris intensif, sesi pertukaran budaya, serta seminar tentang orientasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Program ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman akademik dan budaya peserta, serta membangun kesadaran global di kalangan para tenaga pendidik dan siswa,” tutup Dwi Setiyawan. (*/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *