*)Oleh: Chalid Utomo
Pengurus Majelis Tabligh PRM Suko Sidoarjo
Puasa Ramadan 1446 H telah memasuki pekan terakhir. Selama bulan suci ini, kaum Muslimin telah beribadah dengan penuh kesungguhan, menjalankan puasa, salat tarawih, berzakat, bersedekah, tilawah Al-Qur’an, hingga melaksanakan umrah. Mudah-mudahan Allah SWT menerima segala amal ibadah kita.
Namun, kita tidak boleh merasa takabbur atau sombong, karena hanya Allah Ta’ala yang mengetahui apakah amal kita diterima atau tidak. Kita perlu bersikap mawas diri, karena ternyata suatu amal saleh bisa rusak bahkan terhapus pahalanya. Bukan hanya dari segi lahiriyah syariatnya, tetapi kandungan pahalanya di sisi Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Muhammad ayat 33, yang terjemahannya: “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasulullah SAW, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu (membatalkan sendiri pahala amalmu).”
Oleh karena itu, kita perlu waspada dan mencari tahu apa saja perbuatan yang berpotensi merusak pahala amal ibadah kita. Setidaknya ada enam hal yang dapat menghapus pahala amal ibadah, yaitu:
-
Syirik
Syirik adalah beribadah, menyembah, dan memohon kepada selain Allah, baik itu syirik akbar (besar) maupun syirik asghar (kecil). Allah SWT berfirman: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada (Nabi-nabi) sebelumnya: Sungguh jika engkau mempersekutukan Allah, niscaya akan hapuslah amal-amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.” (Q.S. Az-Zumar: 65). -
Bermaksiat saat sendiri
Bermaksiat di saat kita sendirian, sementara di hadapan orang banyak kita menunjukkan kesalehan dan khusyuk, adalah tindakan yang merusak amal ibadah. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi SAW yang disampaikan oleh sahabat Tsauban r.a., yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. -
Durhaka pada kedua orang tua
Nabi SAW bersabda: “Ada tiga golongan manusia yang Allah tidak akan menerima amalan wajib maupun amalan sunnahnya pada hari kiamat kelak, yaitu orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, orang yang menyebut-nyebut sedekah pemberiannya, dan orang yang mendustakan takdir.” (HR Imam at-Thabrani dari sanad Abu Hurairah r.a.). -
Menzalimi sesama Muslim
Nabi SAW menjelaskan dalam hadist riwayat Imam Muslim tentang orang yang muflis (bangkrut), yaitu orang yang amalannya, seperti shalat, puasa, dan zakat, habis karena diberikan kepada orang lain yang pernah dia zalimi, caci maki, atau pukul tanpa alasan yang haq. Bahkan dosa-dosa orang yang terzalimi akan diberikan kepada orang tersebut. -
Menyebut-nyebut sedekah hingga menyakiti perasaan penerimanya
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 264: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan penerimanya…” -
Hasad (iri dengki)
Nabi SAW mengingatkan kita untuk menjauhi sifat hasad (iri dengki), karena hasad itu dapat memakan kebajikan-kebajikan, sebagaimana cepatnya api memakan kayu bakar. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a.).
Semoga dengan menyadari enam potensi yang dapat menghapus pahala amal ibadah ini, kita bisa lebih berhati-hati dan menghindarinya. Semoga segala amal ibadah kita, khususnya selama bulan Ramadhan ini, diterima oleh Allah SWT. Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin. Taqabbalallahu minna wa minkum, taqabbal ya Kariem… (*)