Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Mangundikaran UtaraNganjuk dan Masjid Roudlatul Jannah sukses menggelar acara Berkah Ramadan berbagi di Kompleks Masjid, Jl. Barito 69/A, Kelurahan Mangundikaran, Nganjuk, pada Ahad (23/3/2025).
Acara yang dihadiri oleh ratusan jamaah dan calon penerima paket Ramadan ini turut dihadiri oleh Ketua PRM Mangundikaran Utara, Ust. Muhammad Roissudin, M.Pd, Sekretaris Ust. Mohammad Zaini, Ketua RW 06 Mundir, Ketua Takmir Masjid Roudlatul Jannah, dr. Nico serta para donatur, LAZISMU, dan lainnya.
Usai acara pembukaan dan taushiyah, santunan dibagikan kepada 58 anak yatim/piatu, 74 dhuafa, 16 guru TPQ, dan 30 imam masjid di sekitar Kelurahan Mangundikaran, Kecamatan Nganjuk.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada para donatur yang telah membantu kesuksesan acara ini,” ujar dr. Nico, Ketua Takmir Masjid Roudlatul Jannah.

Lebih lanjut, pria yang sehari-hari aktif sebagai ASN di RSUD Kertosono ini mengungkapkan bahwa acara santunan ini telah berlangsung sejak lima tahun terakhir. “InsyaAllah, hari ini sudah yang kelima kalinya,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua RW 06 Mangundikaran mengapresiasi acara yang rutin digelar setiap tahun ini. Menurutnya, Masjid Roudlatul Jannah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Mangundikaran.
“Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat untuk menyelesaikan sebagian persoalan umat. Alhamdulillah, Masjid Roudlatul Jannah adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat, selain sebagai tempat ibadah, juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program dakwah dan santunan,” tegasnya.
Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan dari Takmir Masjid dan Ketua RW, dilanjutkan dengan taushiyah oleh Ketua PRM Mangundikaran, Ustaz Muhammad Roissudin, M.Pd.
Dalam taushiyahnya, Wakil Ketua I BAZNAS Nganjuk ini mengajak jamaah untuk menjadikan masjid sebagai pusat peradaban Islam dan menjadi bagian dari solusi sebagian persoalan umat.
“Sejak zaman Rasulullah, masjid digunakan sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan masyarakat lewat berbagai program kerakyatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga mengajak untuk menjadikan momentum Ramadan sebagai media untuk meningkatkan kepedulian kepada masyarakat, terutama yatim piatu, fakir miskin, dan dhuafa.
“Ramadhan adalah bulan kepedulian antar sesama. Jika kita masih sibuk dengan urusan ritual pribadi dan belum berkontribusi kepada masyarakat, maka puasa kita belum banyak memberikan manfaat bagi sesama,” lanjutnya.
Di akhir taushiyah, Mahasiswa Doktoral Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengutip hadis tentang empat golongan manusia yang dirindukan surga. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi tersebut menyebutkan bahwa empat golongan yang dirindukan surga adalah orang yang gemar mempelajari Al-Qur’an, orang yang memberikan makan orang lapar (miskin), orang yang menjaga lisan, dan orang yang berpuasa di bulan Ramadan.
“Keempat aktivitas yang dirindukan surga ini bisa kita maksimalkan amalan ibadah di bulan Ramadan. Semoga kita tergolong orang yang dirindukan surga,” pungkasnya.
Acara ini pun ditutup dengan doa bersama agar segala amal ibadah selama Ramadan diterima oleh Allah SWT dan dapat memberikan manfaat bagi umat. (*/tim)