*) Oleh: Ernawati,
Peserta Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah Angkatan 4 UMKABA
Berdakwah merupakan kewajiban setiap Muslim untuk menyampaikan pesan-pesan Islam kepada umat manusia. Namun, cara penyampaiannya menjadi kunci keberhasilan dakwah itu sendiri. Salah satu metode dakwah yang sangat efektif adalah melalui kisah atau shiroh—cerita-cerita yang sarat dengan pelajaran dan hikmah.
Kisah memiliki kekuatan yang mampu menggerakkan emosi, membangun kesadaran, dan membuka hati pendengarnya. Berbeda dengan penyampaian teori yang kaku atau fakta-fakta yang kadang terasa kering, kisah membuat pesan dakwah menjadi lebih hidup, relevan, dan mudah dipahami.
Seperti yang diungkapkan oleh Ustadz Hanan Attaki, berkisah shiroh atau menceritakan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW sangat penting karena dapat:
– Mempertajam nalar berpikir dan memupuk kebijaksanaan
– Memperbaiki akhlak dan memperdalam pemahaman agama
– Memperoleh pelajaran berharga tentang kehidupan dan bagaimana menghadapi tantangan
– Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
Menurutnya, memahami sejarah dan kisah para Nabi membantu umat Islam untuk memperbaiki akhlak serta menghadapi tantangan hidup dengan sabar dan bijak. Bahkan, Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam banyak menggunakan kisah sebagai metode penyampaian pesan.
Keunggulan Dakwah Lewat Kisah
Dakwah melalui kisah lebih menyentuh hati karena beberapa alasan:
Alasan Psikologis
Kisah membangun koneksi emosional yang kuat dengan pendengar, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diterima. Melalui kisah, seseorang bisa merasa terhubung dengan pengalaman orang lain, memperdalam empati, dan memahami nilai-nilai agama secara mendalam.
Alasan Teologis
Nabi Muhammad saw dan para nabi sebelumnya sering menggunakan kisah-kisah dalam menyampaikan dakwah. Bahkan, banyak ayat dalam Al-Qur’an yang memuat kisah-kisah umat terdahulu, para nabi, dan orang-orang saleh sebagai sarana pembelajaran yang penuh hikmah.
Alasan Komunikatif
Kisah menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kisah juga memberikan konteks nyata, sehingga nilai-nilai agama lebih mudah diingat dan diaplikasikan.
Alasan Spiritual
Kisah para Nabi dan orang-orang saleh dapat menginspirasi perubahan, memperkuat keimanan, dan membentuk akhlak yang mulia.
Al-Qur’an dan Dakwah Lewat Kisah
Sebagai kitab suci, Al-Qur’an sering menggunakan kisah untuk menyampaikan pesan moral, spiritual, dan kehidupan. Sekitar sepertiga dari isi Al-Qur’an berisi kisah-kisah, mulai dari kisah para Nabi hingga umat terdahulu. Tujuan utama kisah-kisah ini adalah memberikan pelajaran yang relevan dengan kehidupan umat manusia sepanjang zaman.
Allah SWT berfirman:
“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah-kisah mereka agar hatimu menjadi tenang, dan dalam kisah-kisah itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berpikir.”
(QS. Hud: 120)
Beberapa contoh kisah dalam Al-Qur’an yang kaya akan pesan dakwah:
- Kisah Nabi Adam AS: Pelajaran tentang ujian, taubat, dan kasih sayang Allah.
- Kisah Nabi Ibrahim AS: Keteguhan iman dan pengorbanan.
- Kisah Nabi Musa AS: Keberanian menghadapi kezaliman.
- Kisah Nabi Yunus AS: Kesabaran dan pentingnya doa.
- Kisah Nabi Muhammad SAW: Keteladanan dalam menghadapi berbagai ujian dakwah.
Untuk menghidupkan kembali metode dakwah lewat kisah, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
Praktik Berdakwah Lewat Kisah
Untuk menghidupkan kembali metode dakwah lewat kisah, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Menceritakan Kisah Para Nabi dan Rasul
Mengangkat kisah Nabi Musa dalam menghadapi Firaun, atau kisah kesabaran Nabi Muhammad saw, adalah contoh nyata bagaimana kisah dapat menginspirasi umat untuk meneladani perjuangan mereka.
2. Menggunakan Kisah Kehidupan Sehari-hari
Dakwah tidak selalu harus bersumber dari kisah besar. Cerita sederhana tentang seseorang yang berubah menjadi lebih baik setelah mengenal Islam juga bisa menjadi inspirasi yang menyentuh hati.
3. Mengadakan Kajian atau Ceramah Berbasis Kisah
Dalam kajian Islam, fokuskan pembahasan pada hikmah di balik kisah Al-Qur’an dan Hadis. Pendekatan ini menjadikan dakwah lebih menarik dan aplikatif.
4. Memanfaatkan Media Sosial
Di era digital, platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan kisah islami secara kreatif. Cerita pendek dengan visual menarik lebih mudah menjangkau generasi muda.
5. Menulis Buku atau Artikel
Kisah-kisah dakwah dapat dituangkan dalam bentuk buku atau artikel yang inspiratif. Buku seperti “Ar-Rahiq Al-Makhtum” (Sirah Nabi Muhammad SAW) adalah contoh nyata bagaimana kisah bisa menjadi media dakwah yang efektif.
6. Berinteraksi Langsung dengan Masyarakat
Melalui diskusi informal, kita dapat berbagi kisah inspiratif yang relevan dengan situasi masyarakat, misalnya tentang pentingnya saling tolong-menolong atau menghadapi kesulitan dengan tawakal.
Dakwah melalui kisah bukan hanya metode yang efektif, tetapi juga sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan memahami kekuatan cerita, kita dapat menyampaikan pesan-pesan agama yang menggugah hati dan memotivasi umat untuk menjadi lebih baik.
Sebagai umat Islam, mari kita manfaatkan kisah-kisah inspiratif ini untuk menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dakwah menjadi lebih bermakna dan membekas di hati setiap pendengarnya. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News