Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Irwan Akib menekankan pentingnya pelibatan mahasiswa aktif dalam upaya menarik minat calon mahasiswa baru di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA).
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Syawalan Keluarga Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1446 H yang digelar pada Rabu (9/4/2025).
Menurut Irwan Akib, mahasiswa yang saat ini aktif menempuh pendidikan di PTMA memiliki peran strategis sebagai agen promosi yang autentik dan kredibel.
Pengalaman nyata mereka dalam proses belajar-mengajar, kegiatan organisasi, hingga kehidupan kampus sehari-hari menjadi nilai tambah yang dapat disampaikan secara langsung kepada masyarakat luas, khususnya kepada calon mahasiswa di daerah asal mereka.
Dalam sambutannya, Irwan memberikan contoh konkret mengenai momentum mudik Lebaran. Ia menyarankan agar mahasiswa yang pulang kampung saat libur Idulfitri juga membawa misi mulia: menyampaikan informasi dan pengalaman positif selama kuliah di kampus Muhammadiyah.
Bahkan, ia berharap setiap mahasiswa bisa ‘membawa pulang’ setidaknya satu calon mahasiswa baru untuk direkomendasikan kuliah di UAD atau PTMA lainnya.
“Kalau momen Lebaran kemarin sudah lewat, mari kita siapkan momen-momen berikutnya. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk menjadikan Universitas Ahmad Dahlan dan PTMA lainnya sebagai pilihan utama bagi calon mahasiswa,” ujarnya seperti dilansir di laman resmi PP Muhammadiyah, pada Jumat (11/4/2025).
Ia menambahkan bahwa Syawal adalah waktu yang tepat untuk membangun semangat baru. Momentum ini dapat digunakan untuk menyegarkan kembali komitmen bersama dalam membesarkan institusi pendidikan Muhammadiyah.
Menurutnya, semangat kekeluargaan dan kebersamaan pasca-Ramadan menjadi fondasi penting untuk membangun kekuatan kolektif dalam menghadapi tantangan perguruan tinggi, terutama dalam hal penerimaan mahasiswa baru.
Irwan Akib yang juga menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Seni, Budaya, dan Olahraga, mengingatkan bahwa beberapa PTMA di Jawa, khususnya yang berada di Yogyakarta, kerap menjadi acuan dan role model bagi PTMA lain di seluruh Indonesia.
Dia menyebut UAD, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas ‘Aisyiyah (UNISA), dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai contoh kampus-kampus yang memiliki reputasi dan kualitas tata kelola yang baik.
“Kalau UAD, UMY, UNISA, dan UMS ini menjadi cermin bagi PTMA lainnya, maka tanggung jawab kita jauh lebih besar. Kita bukan hanya membangun kampus untuk kita sendiri, tapi juga untuk menjadi inspirasi bagi kampus-kampus Muhammadiyah lainnya,” tutur Irwan.
Untuk menjaga posisi strategis tersebut, Irwan menekankan pentingnya menjaga mutu tata kelola, kualitas akademik, serta citra institusi. Ia berharap kebaikan dan keunggulan yang dibangun di kampus-kampus unggulan ini dapat memberikan efek domino dan menjadi inspirasi bagi PTMA lainnya yang sedang berkembang.
Irwan juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas kampus dalam jaringan PTMA. Menurutnya, tidak ada satu pun kampus Muhammadiyah yang bisa berkembang sendirian. Semua kampus terhubung secara sistemik dalam ekosistem pendidikan Muhammadiyah yang saling menopang.
“Kita butuh kekompakan, sinergi lintas kampus, lintas wilayah. Kalau hanya jalan sendiri-sendiri, maka akan sulit menghadapi tantangan ke depan. Justru karena kita saling terhubung, maka potensi besar itu bisa kita wujudkan bersama,” tandasnya.
Dengan semangat Syawal yang membawa harapan dan pembaruan, Irwan Akib mengajak seluruh komponen PTMA untuk lebih aktif, kreatif, dan terstruktur dalam menyusun strategi menarik minat calon mahasiswa.
Salah satunya dengan mengoptimalkan peran mahasiswa aktif sebagai duta kampus yang mampu menjembatani harapan calon mahasiswa dengan realitas kampus Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan. (*/wh)