Muhammadiyah Kabupaten Nganjuk kembali meluncurkan inovasi dalam bidang ekonomi dengan memperkenalkan “TokoMu”, sebuah minimarket yang siap memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat dengan harga hemat dan pelayanan yang bersahabat.
TokoMu hadir sebagai bagian dari upaya Muhammadiyah dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis sosial dan keumatan. Dengan mengusung konsep ritel modern yang tetap menjaga nilai-nilai islami, TokoMu diharapkan dapat menjadi pilihan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berlokasi di titik yang sangat strategis, tepat di depan Stasiun Kereta Api Nganjuk, di Jalan Panglima Sudirman, jalur utama Surabaya-Yogyakarta, TokoMu menawarkan akses yang mudah bagi warga lokal maupun para musafir. Selain itu, pengunjung dapat menunaikan sholat di masjid yang berada tepat di samping minimarket ini.
“Kami berharap TokoMu dapat menjadi solusi belanja yang nyaman dan terjangkau bagi masyarakat Nganjuk serta pengguna jasa transportasi yang singgah di kota ini,” ujar Juari, Ketua PD Muhammadiyah Nganjuk, yang juga sedang melakukan pembelian barang untuk acara santunan di lingkungannya, Ahad (24/03/2025).
Baca juga: Muhammadiyah Perkuat Ekonomi Umat dengan Rakornas dan Peluncuran Mentari Mart
Ia juga menegaskan, kehadiran TokoMu merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah dalam memperkuat sektor ekonomi umat melalui konsep bisnis yang berorientasi pada kesejahteraan sosial.
Dengan motto “Belanja Hemat dan Bersahabat”, TokoMu menawarkan berbagai produk kebutuhan rumah tangga, mulai dari sembako hingga makanan ringan dan minuman sehari-hari dengan harga yang kompetitif.
TokoMu juga memberikan ruang bagi UMKM binaan Muhammadiyah untuk memasarkan produknya, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami ingin menjadikan TokoMu sebagai tempat belanja yang tidak hanya ekonomis, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar,” kata M. Roissudin, Ketua PRM Mangundikaran.
Menurutnya, Muhammadiyah selalu mendorong kegiatan ekonomi yang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi umat.
Keunggulan utama dari TokoMu adalah konsep bisnis yang berorientasi sosial, di mana sebagian keuntungan dari penjualan akan dialokasikan untuk berbagai program sosial dan dakwah kemanusiaan yang dikelola oleh Muhammadiyah secara profesional.
“Setiap pembelian di TokoMu memiliki nilai lebih, karena sebagian keuntungan akan digunakan untuk aktivasi dakwah kemanusiaan,” jelas Mijan, Ketua Lazismu Nganjuk.
Abah Gogot, salah satu tim pengelola usaha ritel TokoMu, menambahkan bahwa melalui model bisnis ini, TokoMu tidak hanya menjadi tempat belanja, tetapi juga sarana filantropi yang berdampak luas bagi masyarakat.
“Optimis… InsyaAllah pasar kita bisa berkembang dengan SDM yang kita miliki,” ujarnya saat bertemu penulis di stand TokoMu.
Selain sebagai pusat perbelanjaan, menurut Owner Prasasti Elektronik itu, TokoMu juga berpotensi menjadi ruang interaksi sosial yang mempererat hubungan antarwarga. Lokasinya yang strategis memungkinkan berbagai komunitas untuk saling bertemu dan berbagi informasi.
Ke depan, TokoMu berencana mengembangkan berbagai layanan tambahan, seperti pojok baca islami, program diskon pelanggan setia, serta area santai bagi pengunjung. “Proyeksi ke depan, layanan before dan after sales harus kita lengkapi agar customer setia bersama kita,” lanjutnya.
Konsep tersebut sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga memiliki nilai Islami, edukatif, dan sosial.
Dengan konsep yang inovatif dan berlandaskan nilai-nilai Islam, TokoMu diharapkan dapat menjadi model bisnis ritel berbasis komunitas yang dapat diadaptasi di daerah lain.
Keberhasilan TokoMu sangat bergantung pada dukungan masyarakat, baik dari segi partisipasi belanja maupun keterlibatan dalam program sosial yang dijalankan. Oleh karena itu, “Mari bersama-sama bangkit mendukung gerakan ekonomi umat dengan belanja hemat dan bersahabat di TokoMu!” tegas Abah Gogot. (ro/tim)