Umsida Kukuhkan Tiga Guru Besar, Tegaskan Komitmen Keilmuan untuk Negeri

Umsida Kukuhkan Tiga Guru Besar, Tegaskan Komitmen Keilmuan untuk Negeri

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan mengukuhkan tiga guru besar baru. Prosesi pengukuhan yang penuh khidmat tersebut berlangsung di Auditorium KH Achmad Dahlan, Kampus 1 Umsida, pada Sabtu (12/4/2025).

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting di lingkungan Muhammadiyah dan dunia pendidikan tinggi. Hadir di antaranya Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Syafiq A. Mughni, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah Prof. Achmad Jainuri, serta Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kemendikbudristek RI sekaligus Sekretaris PWM Jawa Timur, Prof. Biyanto.

Turut hadir pula jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo, Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim, serta para dosen, mahasiswa, dan tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat.

Ketiga guru besar yang dikukuhkan pada kesempatan istimewa tersebut adalah:

1. Prof. Dr. Sriyono, MM, sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Manajemen,

2. Prof. Dr. Hana Catur Wahyuni, ST., MT, sebagai Guru Besar dalam bidang Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management),

3. Prof. Dr. Ir. Sutarman, MP, sebagai Guru Besar dalam bidang Mikrobiologi Kesuburan dan Kesehatan Tanaman.

Dalam sambutannya, Rektor Umsida, Dr. Hidayatulloh, menyampaikan rasa syukur yang mendalam dan kebanggaan yang luar biasa atas pencapaian tiga sivitas akademika Umsida yang berhasil mencapai puncak karier akademiknya sebagai profesor.

“Pengukuhan guru besar bukan sekadar seremoni atau pencapaian pribadi, tetapi merupakan amanah dan tanggung jawab yang besar untuk menghadirkan ilmu pengetahuan yang membawa kemaslahatan bagi umat dan bangsa,” ujarnya.

Ia menambahkan, kehadiran guru besar baru tidak hanya menambah jumlah akademisi bergelar profesor di Umsida menjadi enam orang, tetapi juga memperkuat posisi Umsida sebagai institusi pendidikan tinggi yang terus berkembang, dinamis, dan berdampak.

“Universitas harus menjadi pusat inovasi yang hidup—tempat lahirnya pemikiran-pemikiran segar yang mampu menjawab tantangan zaman. Kita tidak bisa puas dengan sekadar menambah jumlah guru besar, tapi harus memastikan bahwa kehadiran mereka memperkuat ekosistem riset dan pengabdian masyarakat,” jelasnya.

Rektor Umsida juga mengapresiasi materi orasi ilmiah yang disampaikan oleh ketiga guru besar baru. Menurutnya, pemaparan akademik yang dibawakan sarat dengan muatan strategis dan aplikatif yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia industri saat ini.

“Saya merasa sangat bangga dan terinspirasi. Ketiga guru besar kita menunjukkan kualitas keilmuan yang unggul sekaligus komitmen kuat untuk menjadikan ilmu sebagai solusi atas berbagai persoalan nyata,” ungkap Hidayatulloh.

Sebagai bagian dari strategi pengembangan institusi, Umsida menargetkan akan kembali menambah tiga guru besar lagi pada tahun ini. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Umsida dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dosen dan memperkuat daya saing akademik di tingkat nasional maupun internasional.

“Ini bukan soal gelar semata, melainkan bagaimana kita membangun ekosistem akademik yang sehat, produktif, dan berdampak. Semakin banyak guru besar, semakin kuat pula daya dorong kita untuk melahirkan penelitian dan inovasi yang berguna bagi masyarakat luas,” tambahnya.

Sementara itu, Biyanto menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Umsida atas capaian luar biasa tersebut. Ia menekankan bahwa gelar profesor bukanlah simbol eksklusivitas, melainkan mandat untuk mengabdi lebih luas.

“Menjadi guru besar adalah amanah. Kami berharap para profesor baru tidak hanya menjadi simbol akademik, tetapi juga hadir di tengah masyarakat sebagai agen perubahan dan pelayan umat. Jangan sampai terjebak dalam menara gading akademik yang terisolasi dari realitas sosial,” pesannya.

Dia juga mendorong agar para guru besar Umsida senantiasa aktif melakukan riset, publikasi ilmiah, serta membina jejaring kolaboratif lintas sektor demi mendorong kemajuan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Melalui momentum ini, Umsida kembali menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah yang tak hanya unggul dalam capaian akademik, namun juga membumi dalam aksi sosial dan pengabdian. (wh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *