Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah mengadakan Kick Off Program Peningkatan Ekonomi Difabel melalui Ternak Ayam Petelur Fungsional “Telurmoe”, Kamis (29/2/2024). Program tersebut merupakan kolaborasi antara MPM dan Lazismu PP Muhammadiyah.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin dalam sambutannya mengatakan bahwa pemberdayaan yang dilakukan Muhammadiyah menjangkau seluruh komunitas tak terkecuali komunitas difabel, dan prinsip pemberdayaan tersebut adalah menjadikan mereka sebagai subjek dalam aktivitas pemberdayaan.
“Prinsip utama dalam pemberdayaan masyarakat adalah menjadikan masyarakat itu sendiri sebagai subjek dalam setiap aktivitas pemberdayaan,” tuturnya.
Dalam konteks pemberdayaan difabel, maka jalan utama yang dapat ditempuh adalah dengan memberikan mereka ruang gerak serta fasilitas memadai yang mampu menunjang kemandirian mereka. Dengan demikian komunitas difabel dapat berdaya diatas kaki mereka.
Terkait dengan proyek ternak ayam telur fungsional, Yamin menjelaskan, bahwa kandang didesain oleh Tim MPM PP Muhammadiyah dengan mengedepankan welfare animal atau kesejahteraan hewan. Ayam dipelihara tidak dalam kandang sistem baterai, melainkan diumbar supaya tidak stres dan menjaga metabolisme ayam.
Sementara itu, Maurawati selaku Wakil Ketua LAZISMU Pusat menyampaikan bahwa. “No One Life Behind, Kami LAZISMU Pusat mengandeng seluruh komunitas untuk hidup berdigdaya,” ucapnya.
Mauriawati juga mengapresiasi konsep ternak ayam yang mengedepankan welfare animal yang dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah. Menurutnya hal itu bagian dari inovasi, dan dia berharap model itu dapat direplikasi di daerah-daerah lain.
Segendang sepenarian antara MPM dan LAZISMU PP Muhammadiyah, bantuan yang diberikan tidak karitatif. Muhammadiyah percaya, bantuan yang diberikan dalam bentuk atau model pemberdayaan akan memberikan daya ungkit dan daya angkat lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok difabel dan kelompok rentan lainnya
Ia juga menyatakan, dari 70% dari dana yang masuk ke LAZISMU Pusat akan digunakan untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat jangka panjang, artinya masyarakat dapat menikmati keuntungan dari program tersebut secara kontinyu.
Rasa Syukur serta ucapan terimakasih disampaikan oleh Eko Suwito selaku Ketua JATAM Difabel Bejen sebagai penerima manfaat program. Kepada Muhammadiyah, Eko menyampaikan terima kasih atas dorongan serta sokongan untuk melakukan aktivitas produktif. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News