*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Iman adalah pengakuan yang kuat dan mendalam dengan hati yang diucapkan dengan lisan dan diwujudkan dalam perbuatan.
Jadi ketika kita beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka kita meyakini betul tentang adanya Allah dan hari akhir serta melakukan sebagaimana seharusnya manusia menjadi hamba-Nya Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Akan tetapi orang yang tidak beriman dia tidak peduli dengan tanggung jawab orang beriman.
Di sisi lain, orang yang lemah imannya dia tidak maksimal dalam mengaktualisasikan keimanannya dalam kehidupan sehari-hari seperti tidak menyesal berbuat dosa, beribadah tidak dengan hati, hatinya keras dan beku sehingga tak peduli, tidak terpengaruh dengan ayat-ayat Al-Qur’an, tidak sabaran dan sulit memaafkan, serta serakah.
Bentuk usaha menguatkan iman yang dapat kita lakukan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Salat
Salat adalah wahana komunikasi hamba dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dan kesempatan bagi hamba untuk banyak mengadu dan bercengkerama dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan kita.
Jika manusia sebagai seorang hamba dapat membuat ibadah sholatnya untuk bisa berkomunikasi tentang banyak hal dengan Allah, maka kita akan menjadi hamba yang baik yang dapat menjalani hidup dengan baik pula.
Di sisi lain ternyata kita sebagai manusia ciptaan-Nya terkadang juga tidak pandai menjadikan salatnya menjadi wahana untuk berkomunikasi yang baik dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan kita.
Dengan berbagai gangguan dan godaan dan mungkin juga konsentrasi atau kefokusannya.
Untuk itu, perlulah kiranya belajar dan mencari tahu agar kiranya bisa menjalani ibadah salat dengan khusyuk dan benar mengingat sholat dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.
Allah SWT berfirman:
’’Bacalah Kitab Al-Qur’an yang telah diwahyukan kepadamu Muhammad dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan shalat itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut : 45)