Orang tua yang baik dan bijaksana adalah orang tua yang memperhatikan anak-anaknya. Mereka akan khawatir jika anak-anaknya belum bisa melaksanakan salat dengan baik.
Mereka akan khawatir jika anak-anaknya belum mendapatkan pendidikan terbaik. Mereka juga akan khawatir jika akhlak dan akidah mereka jauh dari pemahaman agama Islam yang benar.
Wahai orang tua terutama ayah, mari kita mencontoh, bagaimana Luqman Al-Hakim mendidik anaknya.
Allah SWT menganugerahkan kepada Luqman Al-Hakim kebaikan berupa hikmah, sebagaimana di abadikan di dalam Alquran:
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِ نَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِ نَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ
“Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.” (QS. Luqman: 12)
Agar anak kita menjadi hebat, berikut nasehat Luqman Al-Hakim kepada anaknya :
1. Jangan Berbuat Syirik
وَاِ ذْ قَا لَ لُقْمٰنُ لِا بْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِا للّٰهِ ۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”(QS Luqman: 13)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata: “Luqman berpesan kepada anaknya sebagai orang yang paling disayanginya wasiat pertamanya, untuk beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukanya dengan sesuatu apa pun.”
2. Tegakkan Salat dan Berbuat Baik
يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِا لْمَعْرُوْفِ وَا نْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَا صْبِرْ عَلٰى مَاۤ اَصَا بَكَ ۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُ مُوْرِ ۚ
“Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)
Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya: ”Aqimish shalata maknanya dirikanlah salat, lengkap dengan batasan-batasannya, fardu-fardunya dan waktu-waktunya.
Wa’mur bil ma’ruf wanha anil mungkar, maknanya perintahkanlah yang baik kepada anak dan cegahlah yang mungkar sesuai kemampuan dan jerih payahmu.
Karena untuk melakukan kebaikan si pelaku kebaikan pasti akan mendapatkan gangguan dari orang lain oleh karena itu Luqman memerintahkan kepada putranya untuk senantiasa bersabar.
3. Jangan Sombong
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّا سِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَ رْضِ مَرَحًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18)
Belajar dari kisah Luqman, ada kebiasaan yang dilakukan anak Panti Pesantren Muhammadiyah KH Mas Mansyur II Surabaya, di mana mereka terbiasa bangun pukul 03.30.
Kemudian melaksanakan salat tahajud dan salat witir kemudian dilanjutkan salat Subuh berjamaah, zikir pagi, dan murojaah mereka lakukan aktivitas ini hampir setiap hari.
Alhamdulillah, aktivitas ini secara holistik sangat berdampak positif dalam pembentukan karakter anak panti. (*)
*) Fahad, S.Ud, Kepala LKSA Muhammadiyah KH Mas Mansyur II Surabaya