Kembalilah Sebelum Kembali: Sebuah Panggilan untuk Taubat

Kembalilah Sebelum Kembali: Sebuah Panggilan untuk Taubat

*)Oleh: Hudi setiono
Peserta Sekolah Tabligh Angkatan 4 PWM Jateng di UMKABA Kendal

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat-Nya yang begitu besar, kasih sayang-Nya yang tak terbatas, dan cinta yang tak ada habisnya. Namun, kita sebagai manusia, tempatnya salah dan dosa.

Kita sering kali terjatuh dalam kesalahan, bertambah usia namun dosa pun turut bertambah. Meskipun begitu, Allah Subhanahu wa Ta’ala tetap memberikan kesempatan bagi kita untuk menebus semua kesalahan dengan bertaubat dan kembali kepada-Nya.

Ketika kita menyadari bahwa kita telah melakukan dosa, kita diajarkan untuk segera bertaubat dengan sungguh-sungguh, mengakui kesalahan, dan bertekad untuk tidak mengulanginya. Namun, sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak. Tetapi, ada kabar gembira yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu bahwa ada cara untuk menghapus kesalahan-kesalahan kita.

Beliau bersabda:

Bertaqwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan, kamu lakukan kebaikan yang dapat menghapusnya, serta bergaullah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.
(HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987)

Hadis ini mengajarkan kita agar selalu berbuat baik setelah berbuat salah dan menjaga hubungan sosial dengan akhlak yang baik, karena dengan demikian kita dapat menambah kebaikan dan istikamah dalam berjalan di jalan yang benar.

Saudaraku, marilah kita segera kembali kepada Allah sebelum kita dipaksa untuk kembali—yaitu saat ajal menjemput kita sementara kita belum sempat bertaubat atas segala dosa-dosa kita.

Dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi, pada bab tobat, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Allah adalah Dzat yang paling gembira ketika hamba-Nya bertaubat.

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshari, pelayan Rasulullah, ia mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Demi Allah, Allah itu merasa sangat gembira dengan tobat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang di antara kalian ketika menemukan kembali untanya yang telah hilang di padang sahara.”
(Muttafaq ‘alaih)

Maka, mari kita perbaiki diri, bertaubat dengan sungguh-sungguh, dan terus berusaha untuk memperbaiki akhlak kita, karena Allah selalu menerima taubat hamba-Nya yang ikhlas. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *