Wanita dan Ibadahnya: Membangun Karir, Keluarga dan Masyarakat Menuju Surga

Wanita dan Ibadahnya: Membangun Karir, Keluarga dan Masyarakat Menuju Surga

*)Oleh: Yoeny Wahyu Hidayatie, SE
Ketua MTK PDA Batang / Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng

Setiap wanita memegang peran penting yang penuh dengan kemuliaan dalam kehidupan. Dalam pandangan Islam, wanita dihargai dan diberi tanggung jawab besar yang mencakup karir, keluarga, serta kontribusi terhadap masyarakat.

Ketiga peran ini tidak hanya dapat dijalani dengan dedikasi tinggi, tetapi juga bisa menjadi bentuk ibadah yang mendatangkan pahala baik di dunia maupun di akhirat.

Menjadi wanita yang sukses baik di dunia maupun akhirat adalah cita-cita setiap Muslimah, yang bisa tercapai jika hidup dijalani dengan niat tulus untuk meraih ridha Allah SWT.

  1. Karir wanita sebagai ibadah

Bekerja lebih dari sekedar usaha mencari nafkah. Karir yang dijalani dengan niat yang benar, penuh tanggung jawab, dan untuk memberi manfaat bagi orang lain akan menjadi ibadah yang mendatangkan pahala. Setiap langkah yang diambil untuk memperoleh rezeki halal dan memberikan manfaat adalah bagian dari upaya meraih ridha Allah.

Teladan: Khadijah binti Khuwaylid

Khadijah adalah contoh teladan wanita yang sukses dalam berkarir dan menjalani hidup dengan integritas. Sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Khadijah sudah dikenal sebagai pebisnis sukses dan dihormati. Ketika wahyu mulai turun kepada Rasulullah, beliau mendukung dakwah Islam dengan tulus, meski memegang posisi penting di masyarakat. Khadijah menunjukkan bahwa bekerja dengan niat yang baik dan memberi manfaat bagi umat adalah ibadah yang mendatangkan pahala.

Firman Allah dalam Surah At-Tawbah ayat 105:
“Dan katakanlah, “Beramallah kalian, maka Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman akan melihat amal kalian…” (At-Tawbah: 105)

Khadijah mengajarkan kita bahwa karir yang dijalani dengan niat ikhlas dan bermanfaat bagi umat adalah ibadah yang mulia di sisi Allah.

2. Peran wanita dalam keluarga, ibadah penuh keberkahan

Sebagai istri dan ibu, wanita memikul tanggung jawab besar dalam menjaga rumah tangga dan mendidik anak-anak. Peran ini sangat mulia di hadapan Allah dan bukan hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga jalan menuju surga.

Teladan: Aisyah radhiyallahu anha

Aisyah adalah istri Rasulullah yang cerdas dan berperan besar dalam keluarga dan masyarakat. Beliau tidak hanya menjadi istri yang setia, tetapi juga berperan aktif dalam menyebarkan ilmu agama melalui banyak hadits yang diriwayatkannya.

Sebagai ibu, Aisyah mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Islam yang kuat.

Sabda Rasulullah SAW:
“Dan kamu (wanita) berada di hadapan mata surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Aisyah mengajarkan kita bahwa menjadi istri dan ibu yang mendidik dengan cinta dan ilmu adalah ibadah yang membawa pahala besar dan bahkan bisa membuka jalan menuju surga.

3. Wanita dalam masyarakat: memberi kontribusi untuk kebaikan umat

Wanita juga memiliki peran penting dalam membangun masyarakat. Setiap wanita dapat memberikan kontribusi luar biasa melalui pendidikan, keterampilan, dan pengabdian sosial, yang membawa dampak positif bagi umat. Setiap amal kebaikan yang dilakukan oleh seorang wanita akan terus mengalirkan pahala.

Teladan: Ummu Salamah

Ummu Salamah, istri Rasulullah, dikenal bijaksana dan sering memberi nasihat yang bermanfaat bagi umat. Salah satu kontribusinya yang terkenal adalah dalam Perjanjian Hudaibiyah, di mana beliau memberi saran yang akhirnya diterima oleh Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya.

Ummu Salamah menunjukkan bahwa wanita memiliki peran aktif dalam masyarakat dan dapat memberikan nasihat yang sangat berarti.

Sabda Rasulullah SAW:
“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad)

Ummu Salamah mengajarkan kita bahwa wanita yang memberi manfaat untuk umat, baik dalam bentuk ilmu, nasihat, atau pengabdian sosial, tidak hanya membawa kebaikan bagi dunia tetapi juga pahala yang abadi.

Melalui ketiga peran ini—karir, keluarga, dan kontribusi terhadap masyarakat—kita dapat belajar bahwa seorang wanita dapat menjadi hebat dengan menjalani semua peran itu dengan keikhlasan dan niat untuk mendapatkan ridha Allah.

Khadijah, Aisyah, dan Ummu Salamah adalah contoh nyata bahwa seorang wanita yang menjaga karir, mendidik keluarga, dan berperan dalam masyarakat dengan ikhlas, dapat meraih surga melalui amal ibadahnya.

Setiap langkah yang diambil dengan niat baik dan penuh tanggung jawab akan menjadi ladang pahala yang tak terhitung. Wanita yang berkarir dengan niat ibadah, menjaga keluarga dengan penuh kasih, dan memberikan kontribusi dalam masyarakat adalah wanita yang sukses, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Jadilah wanita yang hebat dengan menjadikan hidup ini sebagai ladang ibadah dan rasakan keberkahan serta pahala yang melimpah di akhirat nanti. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *