Tinggalkan Semangat Minimalis Bila Ingin Jadi Umat Terbaik
Prof Haedar Nashir
UM Surabaya

Salah satu ayat yang menginspirasi lahirnya gerakan Muhammadiyah adalah yang termaktub dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 110. Dalam ayat tersebut, Allah menunjuk umat Islam sebagai khair al-ummah (golongan terbaik).

Umat terbaik ialah kelompok maupun individu yang memiliki kualitas di atas rata-rata dibanding yang lain. Intinya jadi orang Islam itu, baik pribadi maupun kelompok harus menjadi yang unggul.

Menjadi umat terbaik tidak harus dalam skala kelompok besar. Lihatlah kisah Thalut yang bertubuh kecil dan mampu mengalahkan fisik raksasa dari Jalut.

Artinya, biar pun sedikit tapi memiliki kesungguhan yang mendalam dalam beramaliah. Kesungguhan akan membawa umat Islam menjadi golongan yang unggul.

Perisiwa Thalut dan Jalut ini menunjukkan kepada kita bahwa golongan kecil harus menjadi kuat dan berkualitas. Dalam beramaliah juga selalu dilakukan dengan sungguh-sungguh karena itulah cara kita unggul.

Allah kadang kala berkehendak di luar batas ekspektasi manusia. Dengan tetap mengharap rida dari Allah, bahwa kesungguhan akan membuka banyak jalan keluar.

Kegagalan adalah pintu pertama, jika tidak membuat kita patah semangat. Pintu selanjutnya adalah keberhasilan.

Berkat kombinasi antara kesungguhan dan mengharap rida dari Allah, seperti Universitas Aisyiyah (UNISA), yang awalnya dari nol, kini menjadi salah satu perguruan tinggi dengan kualitas terbaik.

Saat ini luas wilayah kampus yang didirikan kaum perempuan ini memiliki puluhan hektar dengan puluhan ribu mahasiswa di dalamnya. Keberhasilan ini merupakan bagian dari mujahadah yang tiada henti.

Mujahadah kita dibukakan pintu oleh Allah. Mujahadah itu kualitas kerja yang terus menerus ditingkatkan. Jadi terus bergerak. Tapi kalau diam, malah akan terakumulasi sehingga diam terus.

Puasa kalau dilemes-lemesin akan lemes juga. Tapi kalau ditambah dengan etos semangat maka akan semangat terus.

Selain bersungguh-sungguh, kita harus mengerti arti kesabaran. Sabar ialah sikap konsisten dalam melakukan kebaikan.

Dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 142 disebutkan: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.”

Penggalan ayat ini menerangkan tentang arti penting perjuangan dan kesabaran.

Hari ini seharusnya menjadi kesungguhan kita menambah ilmu, komitmen, perjuangan, bukan hanya urusan pribadi tapi juga urusan kolektif kita untuk memajukan dan membesarkannya. Lebih jauh memajukan Aisyiyah dan Muhammadiyah sebagai amal perjuangan kita.

Saya berharap seluruh komponen Persyarikatan Muhammadiyah tidak merawat semangat minimalis, yaitu berjuang setengah-setengah memajukan kehidupan umat.

Mereka yang memiliki semangat minimalis adalah golongan yang hanya mementingkan capaian untuk dirinya sendiri, tidak untuk masyarakat luas. Hal ini tentu saja bertentangan dengan risalah Islam rahmat bagi semesta alam. (*)

(Disarikan dari ceramah Prof Haedar Nashir di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, 31 Maret 2023 yang dirili muhammadiyah.or.id)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini