Dampak Niat Dalam Ibadah Kita
foto: viktor hanacek/ picjumbo.com
UM Surabaya

Apakah yang membedakan seseorang melaksanakan salat subuh dan salat sunah? Juga membedakan puasa sunah dan wajib?

Perbedaannya terletak pada niat. Niat berfungsi menjadikan suatu perbuatan menjadi wajib dan sunah.

Niat juga bisa menjadikan suatu perbuatan dinilai biasa atau berpahala. Seperti orang yang berniat untuk iktikaf di masjid dengan orang yang hanya menumpang istirahat.

Dalam Islam, setiap orang yang hendak melakukan ibadah harus mempunyai maksud sebelum melakukannya. Inilah syarat agar perbuatan tersebut dianggap sah.

Secara bahasa, arti niat sama dengan al qasdu (bermaksud), al-azimah (tekad), al-iradah (keinginan), dan al-himmah (menyengaja).

Menurut al-Muhasibi, niat berarti keinginan seseorang untuk mengerjakan sesuatu atau pekerjaan tertentu, baik karena perintah Allah SWT atau hal lainnya.

Sedangkan, menurut Ibnu Abidin, niat berarti kehendak untuk taat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam melakukan suatu pekerjaan.

Para ulama mazhab Syafi’i mendefinisikan niat dengan adanya maksud terhadap sesuatu yang diikuti dengan mengerjakannya.

Atau, kehendak hati untuk mengerjakan suatu pekerjaan, baik yang wajib maupun yang sunah.

Ada pula yang mendefinisikan dengan kehendak hati terhadap suatu pekerjaan untuk mencari rida Allah SWT dengan mengikuti aturannya.

Niat selalu disyariatkan sebagaimana diungkapkan dalam Alquran dan hadis. Dalam Alquran, diungkapkan dengan kata-kata ikhlas dan mukhlis yang berkaitan erat dengan niat.

Seperti dalam surah al-Baqarah ayat 139, al-A’raf ayat 29, Yunus ayat 22, al-Ankabut ayat 65, az-Zumar ayat 2, 11, dan 14, Luqman ayat 32, serta al-Bayyinah ayat 5.

Dalam hadis didapati beberapa sabda Rasulullah SAW yang berbicara tentang niat. Seperti hadis dari Umar bin Khattab: “Setiap perbuatan hanya sah dengan niat dan setiap orang akan mendapatkan imbalan sesuai dengan niatnya”. (HR Bukhari Muslim).

Hadis lain dari Abu Hurairah menyebutkan, “Allah tidak memandang seseorang berdasarkan kondisi fisik dan rupanya. Melainkan kepada hatinya.” (HR Muslim).

Antara niat dan ibadah erat sekali kaitannya. Berdasarkan hadis-hadis ini, ternyata sah atau tidaknya suatu perbuatan ibadah sangat bergantung pada niat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini