Menjaga Nikmat Allah
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat. Nikmat yang paling besar adalah nikmat iman dan Islam yang Allah anugerahkan.

Begitu pula Allah masih menjaga diri kita, istri dan anak kita dari musibah yang menimpa agama.

Kita memohon pada Allah supaya nikmat-nikmat tersebut tetap terus terjaga. Moga kita dapat mensyukuri nikmat yang ada tadi dengan terus meningkatkan ketakwaan pada Allah.

Allah Ta’ala memerintah untuk bertakwa dengan sebenar-benarnya,

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar- benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali- kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Selawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri teladan kita, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, juga kepada para sahabat dan istri-istri beliau yang tercinta serta pada setiap pengikut beliau yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman.

Pemilihan pemimpin di beberapa provinsi, kabupaten dan kota yang baru-baru ini diadakan, sebenarnya bisa kita ambil beberapa hikmah dan pelajaran.

Di antaranya, kita bisa tahu bagaimanakah keadaan umat Islam saat ini. Ada yang berilmu dan paham akan akidah, sehingga daerahnya memiliki pemimpin yang baik dan seorang muslim.

Sebaliknya, ada yang butuh pembinaan sehingga daerahnya memiliki pemimpin yang tidak baik dari sisi akhlak, bahkan yang terpilih non- muslim.

Ini tanda bahwa pemimpin itu cerminan dari rakyatnya.

Coba lihat dari beberapa dalil berikut.

Dalil pertama:

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu.” (QS. Asy-Syura: 30)

Kezaliman seorang pemimpin adalah musibah yang mengancam umat. Allah sudah memberitahukan bahwa penyebab musibah tersebut adalah kesalahan umat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini