Muhammad Hanif Lundiono Okfariyansah atau disapa Dion adalah salah satu Finalis Lomba Azan yang digelar Majelis Tabligh PWM Jawa Timur ternyata anak Ajaib dengan banyak talenta.
Tampil dengan Irama Rost dipadu lagu Bayati dan dibawakan ala Timur Tengah, suara merdunya mampu memukau dewan Juri dan mengantarkan menjadi salah satu dari 10 finalis.
Rupanya azan Dion pernah menjuarai lomba azan tingkat nasional. Ia juga pernah mengikuti training azan yang sanadnya tersambung hingga Bilal Bin Rabbah yang digelar Takmir Masjid Raya Al-Falah Sragen Jawa Tengah.
“Alhamdulillah memilki sertifikasi azan bersanad hingga ke Bilal Bin Rabah,” Ungkap Muhammad Fatoni, ayah Dion.
Prestasi siswa kelas VI SD Islam terpadu bukan kaleng-kaleng. Segudang tatenta dan prestasinya mengagumkan. Tidak saja di bidang keagamaan seperti MTQ, Pildacil tetapi juga di bidang olah raga hingga menjadi Youtuber.
Diceritakannya, sebelum mengikuti lomba azan, putra dari pemilik nama lengkap Muhammad Fatoni Syafriyansah diketahui baru saja meraih kejuaraan tingkat Jawa Timur, yakni: Juara 1 Karate Kata Perorangan Exibishi Tingkat Pelajar & Mahasiswa Se Jawa Timur tahun 2023.
“Tahun lalu meraih juara Karate Kata Tingkat Pelajar se-Jawa Timur,” imbuh Muhammad Fatoni kepada MajelisTabligh.id melalui telephon.
Lebih lanjut Fatoni menambahkan, prestasi yang tak kalah mentereng berikutnya adalah Juara 3 Lomba MTQ Jenjang SD Tahun 2023. “Pernah juga juara Tilawah (MTQ) jenjang SD tingkat Kabupaten,” imbuhnya.
Di dunia media sosial, pria kelahiran Jombang (12) ini juga merupakan seorang Youtuber. Ia memiliki Chanel khusus dengan konten seputar kegiatan keagamaan.
Rupanya talenta itu muncul sengaja diasah oleh sang ayah sejak dini. Ia menyebut sejak balita, Dion menyukai film-film religi, sehingga lebih menyukai tayangan yang berbau religi.
“Sejak Balita Dion senang melihat film-film religi yang disajikan di beberapa stasiun Tv swasta,” lanjut sang ayah.
Ia menceritakan lebih lanjut, karena film religi untuk anak-anak terbatas, akhirnya sang ayah memutuskan untuk memberikan cerita-cerita pendek seputar Nabi Muhammad saat berjuang melawan kaum Quraisy dan beberapa sahabat Nabi.
“Yang sering cerita-cerita perjuangan nabi dan para sahabat,” imbuhnya.
Sehingga sejak usia 5 tahun, bakat dan talenta mulai terlihat dengan mengikuti sejumlah perlombaan.
Diketahui, Dion merupakan salah satu 10 Finalis Lomba Azan yang digelar Majelis Tabligh PW Muhammadiyab Jawa Timur. Pelaksanaan final akan digelar Sabtu, 2 Maret di Lantai 2 Kantor Muhammadiyah Jl.Kertomenanggal 04 Surabaya.
“Dion ini peserta yang unik, selain paling belia, dia percaya diri tampil necis mengenakan blangkon,” kata Azis, Ketua Panitia Lomba.