Pengguna media sosial (medsos) semakin bertambah. Perkembangan teknologi yang tidak bisa dicegah ini mengakibatkan beberapa hal buruk. Semisal, karena teknologi lah yang membuat orang jauh menjadi dekat, dan sebaliknya. Hal ini menimbulkan sikap individualisme yang tinggi.
Salah satu kalangan yang intens menggunakan media sosial adalah mahasiswa atau mereka yang berusia produktif.
Intensity of Social Media Use and Loneliness in University Students, riset Effy Wardati Maryam SPsi MSi, dosen prodi Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), mengatakan bahwa mahasiswa merasa bahwa tidak ada hubungan emosional yang intim dengan teman-teman mereka.
“Mahasiswa tidak saling percaya satu sama lain dalam kelompok dan memilih untuk melakukan tugas secara individu. Dan banyak mahasiswa yang tidak sependapat atau memiliki pendapat yang berbeda akan diasingkan dalam kelompok mereka,” kata Effy Wardati Maryam.
Lalu, apa yang membuat mereka (pengguna media sosial) merasa kesepian?
Pertama, terlalu lama bermedia sosial. Pengguna media sosial sering kali terperangkap dalam dunia maya di mana mereka menghabiskan berjam-jam di platform jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
Fenomena ini seringkali menyebabkan mahasiswa merasa kesepian karena kurangnya interaksi sosial langsung, meskipun mereka terhubung dengan teman-teman mereka secara virtual.
“Orang yang menggunakan medsos dengan intensitas tinggi memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi; hal ini berdampak pada interaksi sosial di dunia nyata,” terang Effy.
Selain itu, timpal dia, bermain medsos terlalu lama juga tidak baik untuk kesehatan. Menghabiskan terlalu banyak waktu di medsos, terutama saat waktu tidur, dapat mengganggu pola tidur dan mengakibatkan kurangnya istirahat yang memadai.
Kurangnya tidur yang berkelanjutan dapat mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan perasaan kesepian yang lebih intens.