Dadang Kahmad: Perlu Memaksa Diri untuk Kebiasaan Baik
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad.
UM Surabaya

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari dalam acara Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah Jabar.

Menurut Dadang, akhlak adalah budi pekerti atau perilaku seseorang yang terbentuk dari kebiasaan. Dalam kajian sosiologi dan antropologi, akhlak juga dipahami sebagai kepribadian atau karakter yang terbangun melalui kebiasaan.

Ia menekankan bahwa kebiasaan positif yang dilakukan berulang kali akan membentuk karakter seseorang.

“Jika kita ingin memiliki akhlak yang baik, kita perlu membiasakan diri melakukan hal-hal yang baik,” katanya dalam pengajian daring pada 24 Oktober. “Bahkan, terkadang kita perlu memaksa diri agar kebiasaan baik itu tertanam dalam diri kita.”

Dalam ajaran Islam, akhlak merupakan seperangkat nilai, sikap, dan perilaku yang baik dan terpuji. Akhlak yang mulia ini menjadi bagian penting dalam kehidupan beragama. Akhlak terpuji, atau disebut akhlak mahmudah, mencakup seluruh aspek kehidupan: hubungan dengan Allah (hablum minallah), hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas), dan hubungan dengan lingkungan alam (abdu bil alam).

Pentingnya akhlak dalam Islam juga ditegaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yang menyatakan bahwa akhlak adalah indikator kesempurnaan iman seseorang. Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; semakin baik akhlak seseorang, semakin sempurna pula imannya.

Dadang menambahkan bahwa meskipun seseorang beriman, namun jika akhlaknya buruk, imannya belum dianggap sempurna. Akhlak yang baik dapat menjadi pedoman hidup yang membawa seseorang kepada kehidupan yang lebih tenang, bahagia, dan bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, akhlak yang baik akan menghindarkan seseorang dari permusuhan.

Menurutnya, akhlak menjadi pembeda antara seorang muslim dengan non-muslim. Akhlak seorang muslim didasarkan pada ajaran Islam, yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain.

“Misalnya, umat Islam menjalankan salat, menjaga aurat, dan mempraktikkan nilai-nilai Islami yang menjadi ciri khas seorang muslim,” tambahnya.

Sumber utama akhlak dalam Islam adalah Al-Qur’an. Dalam kitab suci ini, terdapat banyak petunjuk mengenai akhlak yang baik. Misalnya, dalam Surah Al-Imran ayat 16-17, Allah menggambarkan akhlak baik seperti beriman kepada-Nya, bersabar, jujur, taat, dermawan, serta bangun malam untuk beristigfar.

Al-Qur’an menekankan bahwa sifat-sifat tersebut adalah karakteristik orang bertakwa. Mereka yang memiliki akhlak baik dapat menjadi teladan dalam masyarakat. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini