Jumat Mubarak,
Lisan adalah anugerah yang diberikan Allah kepada manusia. Dengannya, kita dapat berbicara, berkomunikasi, dan menyampaikan kebaikan.
Namun, di balik itu, lisan juga bisa menjadi sumber keburukan jika tidak dijaga dengan baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan bahwa keselamatan manusia bergantung pada kemampuannya menjaga lisannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Betapa banyak orang yang terluka bukan karena senjata tajam, tetapi karena kata-kata yang melukai hati mereka. Luka akibat sabetan senjata masih bisa diobati, namun luka yang ditimbulkan oleh ucapan yang menyakitkan bisa bertahan seumur hidup.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 58)
Setiap perkataan yang menyakiti orang lain, meskipun hanya sekali terucap, dapat meninggalkan bekas mendalam di hati mereka. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam berkata-kata. Jangan sampai lisan kita menjadi penyebab orang lain terluka, apalagi jika kita sendiri tidak menyadarinya.
Allah Ta’ala juga berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)
Maka dari itu, mari kita biasakan untuk berkata baik atau memilih diam jika tidak mampu berkata yang baik. Lisan kita adalah cerminan hati kita, dan setiap ucapan yang keluar darinya akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ingat Semua Karena Allah
Sering kali kita lupa bahwa segala yang kita capai dalam hidup ini bukanlah semata-mata hasil dari usaha kita sendiri, tetapi karena pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika kita merasa kuat, itu karena Allah yang memberi kekuatan. Ketika segala sesuatu terasa mudah, itu karena Allah yang memudahkan.
Jangan sampai kita terperdaya oleh kesombongan dan menganggap semua keberhasilan adalah murni karena usaha kita sendiri. Sebab, semua itu sejatinya adalah kemurahan Allah.
Allah berfirman: “Dan tidak ada suatu nikmat pun yang ada pada kalian melainkan dari Allah.” (QS. An-Nahl: 53)
Oleh karena itu, hendaknya kita selalu bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan Allah, sekecil apa pun itu. Jangan mengagungkan diri sendiri, tetapi ingatlah bahwa semua yang kita miliki adalah titipan dari-Nya.
Doa dan Harapan
Marilah kita selalu berdoa dan bertobat, karena hanya dengan mendekat kepada Allah, kita akan mendapatkan ketenangan dan keberkahan dalam hidup. Semoga dengan doa-doa kita, Allah Subhanahu wa Ta’ala:
- Memberikan kelancaran dalam segala urusan kita,
- Melimpahkan keberkahan dalam rezeki kita,
- Menjaga kita dari segala mara bahaya,
- Meluaskan rezeki kita dengan cara yang halal dan penuh keberkahan,
- Menjaga aqidah kita, keluarga, dan anak cucu dari segala aliran dan ajaran yang menyimpang,
Dan akhirnya, menutup usia kita dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin.
Semoga Allah selalu membimbing kita untuk menjaga lisan, mengingat-Nya dalam setiap keadaan, dan bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan. Wallahu a’lam bish-shawab. (*)