Balasan Mulia Mendidik Anak Perempuan
foto: aa.com.tr
UM Surabaya

*) Oleh: Zainal Arifin
Anggota KMM PDM Sampang

Islam adalah agama yang adil dan tidak mendiskreditkan perempuan, apalagi mengeksploitasi mereka untuk tujuan meraih keuntungan dunia sebagaimana fenomena sekarang.

Hampir tidak ada iklan di televisi atau media sosial lainnya melainkan di situ menampilkan sosok perempuan sebagai daya tarik dan pemikat bagi konsumen.

Sayangnya, tak sedikit dari mereka tampil dengan menerjang adab dan nilai-nilai Agama Islam yang mereka yakini. Naudzu billah min dzalik.

Ketika kaum jahiliah Arab malu memiliki anak perempuan, bahkan menjadikan anak perempuan sebagai komoditas, Islam justru hadir memuliakannya.

Menempatkan pada posisi yang terhormat. Bahkan Allah Swt menakdirkan garis keturunan Rasulullah berasal dari seorang perempuan yaitu putri beliau Fatimah radhiyallahu ‘anha.

Tidak hanya sekedar memuliakan, Islam menjadikan perempuan salihah sebagai perhiasan terindah yang ada di dunia ini. Ingatlah perkataan Rasulullah saw:

اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ.

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang salihah.” (HR Muslim)

Maksudnya perempuan yang dilahirkan dan dididik menjadi wanita salihah merupakan perhiasan terindah bagi para suami termasuk pula bagi kedua orang tuanya.

Mengapa menjadi perhiasan terindah? Karena apa artinya hiasan dunia kalau tidak mampu menguatkan iman dan amal saleh seorang suami.

Nah di sinilah peran wanita salihah sebagai seorang istri ia akan berusaha menaikkan iman dan mengajak suaminya menaati Allah SWT. Merekalah sebaik-baik perhiasan.

Islam menjanjikan banyak keutamaan bagi mereka yang merawat dan mendidik anak-anak perempuan. Sebagaimana hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata:

دَخَلَتْ عَلَيَّ اِمْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا تَسْأَلُ فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِي شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ، فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ، فَدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ

“Ada seorang wanita yang masuk menemuiku dengan membawa dua orang anak perempuan untuk meminta-minta, tetapi aku tidak mempunyai apa-apa kecuali hanya satu butir kurma.

Lalu aku memberikan kurma itu kepadanya. Selanjutnya, wanita itu membagi satu butir kurma itu untuk kedua anak perempuannya sedang dia sendiri tidak ikut memakannya.

Lantas, wanita itu bangkit dan keluar. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang kepada kami, maka aku ceritakan peristiwa itu kepada beliau, maka beliau pun berkata:

“Barang siapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, lalu dia mengasuhnya dengan baik, maka anak-anak perempuan itu akan menjadi tirai pemisah dari api neraka.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Di dalam hadis yang lain dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ هَكَذَا وَضَمَّ أُصْبُعَيْه”
“Barangsiapa mengasuh dua orang anak perempuan sehingga berumur baligh, maka dia akan datang pada hari Kiamat kelak, sedang aku dan dirinya seperti ini.” Dan beliau menghimpun kedua jarinya.” [HR. Muslim]

Anak perempuan adalah manusia lemah. Tidaklah ia diciptakan untuk mengurus dirinya sendiri. Namun sering kali ia membutuhkan bantuan dan perhatian orang lain.

Maka semestinya para orang tua bersyukur dengan diberikannya anak perempuan sebagai wasilah untuk meraih apa yang Rasulullah janjikan.

Meremehkan bahkan melalaikan dalam merawat dan mendidik anak perempuan juga akan berakibat rusaknya sendi-sendi kehidupan di tengah masyarakat.

Ungkapan hikmah menuturkan:

النساء عماد البلاد إذا صلحت صلح البلاد وإذا فسدت فسد البلاد

“Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka akan baiklah negara dan apabila wanita itu.”

Sebagian kalimat hikmah menyebutkan:

Pelajaran yang bisa kita ambil dari penjelasan di atas:

  1. Keutamaan mendidik dan memelihara anak perempuan dan hal tersebut menjadi penyebab masuk surga
  2. Rasulullah menganjurkan agar berbuat baik kepada anak perempuan karena kelemahan dan kebutuhan mereka terhadap orang lain.
  3. Memperhatikan anjuran Rasulullah ini akan membawa banyak kebaikan bagi keluarga masyarakat bahkan negara. Sebaliknya meremehkan bahkan melalaikan perintah Rasulullah akan menjadi sebab munculnya kerusakan akhlak dan sendi kehidupan suatu masyarakat bahkan negara.

Wallahu A’lam bisshawab. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini