Muhammadiyah akan Kembangkan Gerakan Lingkungan Berbasis Masyarakat
Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat ajakan seruan aksi pada forum global untuk aksi iklim
UM Surabaya

Pasca pertemuan Global Forum for Climate Movement, Muhammadiyah akan menindaklanjuti dengan melanjutkan dan memperkuat inisiatif dalam kaitan gerakan pelestarian lingkungan. Hal itu sebagaimana disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam konferensi pers, Sabtu (18/11/2023) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

“Setelah acara ini Muhammadiyah akan melanjutkan dan memperkuat inisiatif untuk membangun gerakan yang kaitannya pelestarian lingkungan dan perubahan iklim, melalui Green CampusGreen Hospital, dan mengembangkan berbagai gerakan maupun program berbasis masyarakat” ungkapnya.

UAD menjadi salah satu kampus yang ke depan akan dikembangkan menjadi inspirasi Green Campus di seluruh kampus Muhammadiyah.

Terkait dengan Green Hospital, Mu’ti mengaku bahwa sudah melakukan assessment dengan mitra PP Muhammadiyah dan beberapa lembaga yang concern dalam pengembangan solar cell atau energi berbasis matahari, untuk mengembangkan model Green Hospital, atau rumah sakit Muhammadiyah yang ramah lingkungan.

Mu’ti menambahkan, rangkaian acara ini sejalan dengan Ikhtiar Melestarikan Semesta yang menjadi tema Milad Muhammadiyah ke 111.

“Sehingga forum ini merupakan rangkaian dari Milad Muhammadiyah dan upaya Muhammadiyah untuk terus berikhtiar agar alam ini lestari dan bumi tempat kita tinggal nyaman untuk semuanya,” imbuhnya.

Di tempat berbeda, Hening Parlan selaku Ketua Panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. “Terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri RI, serta UAD sebagai tuan rumah, ViriyaENB, LAZISMU, BRGM, BSI, dan seluruh peserta yang telah menyukseskan kegiatan ini,” ungkapnya.

Diakui Hening Parlan, acara yang berlansung dua hari sejak Jumat (17/11/2023) itu telah menghasilkan berbagai hal penting, yaitu komitmen Muhammadiyah dan para pembicara yang mewakili berbagai negara, dalam perubahan iklim, yang dirangkum dalam Call to Action.

“Itu meliputi: menumbuhkan budaya hijau, inovasi untuk ketahanan iklim, strategi, inisiatif, peraturan, kerangka finansial untuk menghadapi dampak perubahan iklim, pendekatan kolaboratif membangun aliansi untuk masa depan yang lebih hijau,” pungkas Hening.

Selama dua hari penyelenggaraan, Forum Global dihadiri oleh pembicara dan peserta nasional maupun internasional, termasuk dari Australia, Jepang, Kenya, Malaysia, Maroko, Belanda, Norwegia, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, dan Vatikan, serta perwakilan organisasi internasional, seperti UNDP, UNESCAP, dan Uni Eropa. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini