*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata bahwa di antara doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah saw adalah:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim No. 2739)
Hadis ini mengandung makna yang dalam tentang pentingnya memohon perlindungan kepada Allah dari kehilangan nikmat serta berbagai bentuk musibah. Berikut beberapa pelajaran yang dapat diambil dari hadis ini:
Makna dan Hikmah Hadis:
1. Berlindung dari Hilangnya Nikmat
Nikmat yang dimaksud dalam doa ini mencakup nikmat Islam, iman, ihsan (berbuat baik), dan kebajikan. Kehilangan nikmat tersebut tanpa adanya pengganti merupakan musibah besar bagi seorang Muslim.
2. Berlindung dari Berubahnya Kesehatan
Kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan. Doa ini mengajarkan kita untuk memohon perlindungan dari berubahnya keadaan sehat menjadi sakit, baik dalam pendengaran, penglihatan, maupun anggota tubuh lainnya.
3. Berlindung dari Azab yang Datang Tiba-Tiba
Kata fuja’ah dalam doa ini berarti sesuatu yang datang secara tiba-tiba, sedangkan niqmah berarti siksa dan murka Allah. Dengan doa ini, kita memohon agar dijauhkan dari musibah dan azab yang datang tanpa peringatan.
4. Berlindung dari Murka Allah
Doa ini juga mengajarkan kita untuk menjauhi segala perbuatan yang dapat mengundang murka Allah. Memohon perlindungan dari murka-Nya berarti berusaha hidup dalam ketaatan dan menjauhi larangan-Nya.
5. Mengamalkan Doa ini dalam Kehidupan Sehari-hari
Dengan membaca dan menghayati doa ini, kita berharap agar Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya serta menjauhkan kita dari segala bentuk keburukan dan bencana.
Keterkaitan Hadis dengan Al-Qur’an
Hadis ini selaras dengan beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang memperingatkan manusia tentang akibat menentang perintah Allah dan kehilangan nikmat-Nya:
1. Peringatan terhadap Mereka yang Mengingkari Nikmat Allah
“Jikalau penduduk kota-kota beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalah naik ketika mereka sedang bermain-main? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf: 96-99)
2. Akibat Kesombongan dan Kedurhakaan
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu. Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al-Isra’: 16)
Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah dari hilangnya nikmat, datangnya musibah, dan murka-Nya.
Selain berdoa, kita juga harus berusaha menjaga nikmat yang telah diberikan dengan tetap berada dalam ketaatan kepada-Nya.
Semoga kita termasuk hamba yang senantiasa bersyukur dan selalu dalam lindungan Allah. Aamiin. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News