Salat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sarana spiritual tertinggi bagi seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah. Inilah pesan utama yang disampaikan oleh Ustaz Ahmad Jufri Ubaid, S.Ag, anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, dalam Kajian Ramadan di Masjid Al Badar, Jalan Kertomenanggal, Surabaya, pada Kamis (6/3/2025) malam.
Di hadapan jamaah yang memenuhi masjid, Ustaz Ahmad Jufri menegaskan bahwa salat memiliki kedudukan istimewa dalam Islam, bahkan cara Allah mewajibkannya berbeda dengan ibadah lainnya.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Ahmad Jufri menjelaskan bahwa salat memiliki kedudukan khusus dalam Islam karena cara Allah mewajibkannya berbeda dengan ibadah lainnya.
“Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk menjalani Isra dan Mi’raj, di mana dalam perjalanan tersebut, Allah menetapkan kewajiban salat lima waktu dalam sehari semalam. Dengan demikian, salat menjadi bentuk mi’raj bagi orang-orang beriman,” jelasnya.
Ia mengutip hadis Rasulullah saw yang berbunyi, “As-shalatu mi’rajul mu’min”, yang berarti “Salat adalah mi’rajnya orang beriman.”
Lebih lanjut, Ustaz Ahmad Jufri mengisahkan bagaimana Rasulullah saw mencontohkan kesungguhan dalam salat.

“Rasulullah saw sering kali berdiri dalam waktu yang lama hingga telapak kakinya bengkak. Ini bukan karena faktor usia atau kelelahan, tetapi karena lamanya beliau berdiri dalam ibadah, berkomunikasi dengan Allah, dan membaca ayat-ayat-Nya dengan penuh kecintaan,” katanya.
Ustaz Ahmad Jufri juga menyoroti keutamaan salat berjamaah dibandingkan salat sendirian. Ia mengutip sabda Rasulullah saw yang menyatakan: “Shalatul jama’ati afdhalu min shalatil fadzri bisab’in wa ‘isyrina darajah.” Yang artinya, salat berjamaah lebih utama daripada salat sendirian dengan keutamaan 27 derajat.
“Terutama bagi laki-laki, salat berjamaah di masjid menjadi tanda keimanan yang kuat. Jika seorang laki-laki lebih senang salat sendiri di rumah tanpa uzur, maka keutamaannya berkurang,” ujar Ustaz Ahmad Jufri.
Dia juga berpesan kepada para istri agar mengingatkan suami mereka dengan cara yang baik jika lebih sering salat di rumah. “Dorongan dan dukungan dari keluarga bisa menjadi motivasi bagi suami untuk lebih bersemangat ke masjid,” tambahnya.
Dalam tausiyahnya, Ahmad Jufri juga menekankan pentingnya hubungan antara salat dan zakat dalam Islam.
“Dalam Al-Qur’an, Allah sering menyandingkan perintah salat dengan zakat. Ini menunjukkan bahwa ibadah tidak hanya sekadar hubungan dengan Allah (habluminallah), tetapi juga harus diiringi dengan kepedulian terhadap sesama manusia (habluminannas),” paparnya.
Ustaz Ahmad Jufri mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa menjaga salat dengan penuh kekhusyukan. Dia juga berharap agar semua jamah dapat menjaga salat dengan baik, melaksanakannya dengan berjamaah, dan mendapatkan keutamaan yang telah dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kajian Ramadan di Masjid Al Badar ini mendapat respons positif dari para jamaah yang hadir. Banyak di antara mereka yang merasa semakin termotivasi untuk lebih memperhatikan kualitas salatnya. Kajian ini diharapkan dapat meningkatkan semangat ibadah di bulan Ramadan. (wh)