Suatu pagi, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memanggil Bilal dan bertanya:
“Wahai Bilal, dengan amal apa engkau mendahului diriku di surga? Sungguh, semalam aku memasuki surga dan mendengar derap langkahmu di depanku.”
Bilal menjawab, “Wahai Rasulullah, setiap kali aku melakukan dosa, aku selalu segera mendirikan salat dua rakaat. Dan setiap kali aku berhadats (batal wudhu), aku langsung berwudu kembali dan melaksanakan dua rakaat salat.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda, “Dengan amalan inilah engkau begitu cepat masuk surga.”
(HR. al-Hakim, 1179 – dinyatakan shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim)
Pelajaran Berharga dari Hadis Ini:
1. Kebahagiaan Rasulullah atas Kabar Baik Sahabatnya
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu bersegera membagikan kabar baik kepada para sahabatnya. Melihat keadaan Bilal, beliau langsung menceritakannya kepada khalayak dan mendoakannya.
2. Bilal Tidak Mendahului Rasulullah Masuk Surga
Hadis ini tidak berarti bahwa Bilal lebih dahulu masuk surga dibandingkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Sebagaimana sabda Rasulullah:
“Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat dan meminta agar dibuka. Penjaga surga berkata, ‘Siapa Anda?’ Aku jawab, ‘Muhammad’. Ia berkata, ‘Aku diperintahkan membukanya hanya untuk Anda pertama kali’.” (HR. Muslim, Kitab al-Iman 197)
3. Bilal Mendapatkan Keistimewaan di Dunia
Allah Ta’ala mengizinkan ruh Bilal RA merasakan nikmat surga saat masih di dunia. Kejadian ini menjadi bukti keutamaan amal menjaga wudhu dan mendirikan salat.
4. Ketawadhuan Rasulullah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menunjukkan ketawadhuan luar biasa. Beliau tidak iri, justru bangga dan bahagia melihat amalan sahabatnya.
5. Keutamaan Menjaga Wudu dan Salat Sunnah
Hadis ini menunjukkan betapa besar pahala selalu menjaga wudhu setiap kali berhadats, lalu melaksanakan dua rakaat salat setelahnya.
6. Dimensi Duniawi dan Ukhrawi Wudu
Islam mengajarkan bahwa wudhu bukan sekadar ibadah, tetapi juga memiliki manfaat duniawi. Menyempurnakan wudhu membantu menjaga kebersihan dan memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit.
7. Doa dan Harapan
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita hamba yang senantiasa menjaga kesucian diri, mendekatkan diri dengan salat, serta diberi kesehatan, umur panjang, dan husnul khatimah. Aamiin.
Wudu dalam Al-Qur’an
- Wudu Mendatangkan Cinta Allah
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
2. Perintah Berwudu Sebelum Salat
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan salat, maka basuhlah muka kalian, tangan kalian hingga siku, usaplah kepala kalian, dan basuhlah kaki kalian hingga kedua mata kaki…” (QS. Al-Maidah: 6)
Menjaga wudu bukan sekadar kebiasaan, tetapi jalan menuju kebersihan lahir dan batin, serta kunci menuju rahmat Allah.
Mari kita jadikan wudu sebagai kebiasaan sehari-hari, sebagaimana Bilal yang mendapatkan kemuliaan karena istikamah dalam kesuciannya. (*)