Ramadan, Tameng Neraka, dan Kunci Surga Ar-Rayyan

Ramadan, Tameng Neraka, dan Kunci Surga Ar-Rayyan

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Di antara kabar yang paling menggembirakan bagi seorang Muslim adalah datangnya bulan suci Ramadan. Sebentar lagi, insya Allah, bulan penuh berkah itu akan tiba. Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambutnya? Apa yang perlu kita lakukan sebelum menjumpainya?

Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga. Lebih dari itu, puasa yang diperintahkan oleh Allah adalah ibadah yang dilakukan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, semata-mata mengharap pahala dari-Nya. Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.”(HR. Bukhari & Muslim)

Puasa adalah ibadah istimewa yang memiliki keutamaan luar biasa. Ia menjadi perisai dari api neraka dan benteng kokoh bagi seorang mukmin. Rasulullah saw bersabda: “Puasa adalah perisai dan benteng kokoh yang melindungi dari api neraka.”(HR. Ahmad)

Namun, agar puasa diterima dan berbuah pahala besar, ibadah ini harus ditegakkan di atas iman, keikhlasan, dan tauhid. Amal yang dilakukan tanpa dasar keimanan akan sia-sia. Allah Ta’ala berfirman:

“Sungguh, apabila kamu berbuat syirik, maka pasti lenyap semua amalmu dan benar-benar kamu akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.”(QS. Az-Zumar: 65)

Selain itu, kesempurnaan puasa juga terletak pada ketundukan kepada sunnah Nabi Muhammad. Rasulullah saw menegaskan: “Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan agama kami ini sesuatu yang bukan berasal darinya, maka hal itu pasti tertolak.”(HR. Bukhari & Muslim)

Ibadah puasa bukan hanya sebagai perisai, tetapi juga sebagai kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan: gembira ketika berbuka (berhari raya) dan gembira ketika berjumpa dengan Rabbnya.”(HR. Bukhari & Muslim)

Puasa juga memiliki kedudukan khusus di sisi Allah. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman: “Semua amal anak Adam untuk dirinya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”(HR. Bukhari & Muslim)

Lebih dari itu, bagi mereka yang menjaga puasanya dengan baik, Allah telah menyiapkan pintu surga yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa: “Sesungguhnya surga memiliki delapan pintu, salah satunya bernama ‘Ar-Rayyan’. Tidaklah memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa.”(HR. Bukhari)

Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan buruk. Rasulullah saw bersabda:

“Puasa adalah perisai. Oleh sebab itu, janganlah berkata-kata kotor dan berbuat bodoh. Apabila ada orang yang memerangi atau mencacinya, hendaklah dia berkata, ‘Aku puasa.’ sebanyak dua kali.”(HR. Bukhari & Muslim)

Selain itu, doa orang yang berpuasa memiliki keistimewaan. Rasulullah saw bersabda: “Tiga golongan yang tidak akan ditolak doanya: seorang pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang terzalimi.”(HR. Ibnu Majah)

Ramadan adalah momentum istimewa yang Allah berikan sebagai kesempatan untuk menghapus dosa, meraih rahmat, dan meningkatkan ketakwaan.

Jangan sampai bulan yang penuh berkah ini berlalu tanpa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Semoga kita termasuk dalam golongan yang diterima puasanya dan berhak melewati pintu Ar-Rayyan di surga.

Puasa bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga anugerah luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dengan puasa, kita melatih diri untuk lebih bertakwa, menjaga lisan, mengontrol hawa nafsu, dan memperbanyak ibadah.

Marilah kita menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan niat yang tulus, serta berusaha menjalani setiap ibadah dengan penuh keimanan.

Semoga Allah menerima puasa dan amal ibadah kita, serta menjadikan kita penghuni surga Ar-Rayyan. Aamiin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *