Insya Allah, di hari kelima Ramadan ini, kita senantiasa diberi nikmat oleh Allah dan tetap istiqamah dalam menjalani ibadah. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya, diberi kesehatan, kekuatan, serta keikhlasan dalam menjalani kehidupan. Aamiin.
Kita juga terus berdoa untuk bangsa dan negara agar dijauhkan dari musibah dan bencana, serta diberikan keberkahan dalam setiap langkah yang kita tempuh.
Namun, di tengah kemajuan zaman, kita melihat berbagai fenomena yang semakin mencerminkan perubahan besar dalam kehidupan manusia. Apakah ini merupakan tanda-tanda akhir zaman?
Beberapa hal yang kita saksikan di kehidupan sehari-hari bisa menjadi bahan perenungan:
Banyak rumah semakin besar, tapi keluarganya semakin kecil. Rumah-rumah megah dibangun, tetapi kebersamaan dalam keluarga semakin jarang. Banyak orang lebih memilih menghabiskan waktu dengan gadget daripada berbincang dengan anggota keluarga.
Gelar semakin tinggi, akal sehat semakin rendah. Pendidikan formal semakin maju, tetapi kebijaksanaan dan adab dalam bertindak semakin berkurang. Orang lebih fokus pada status sosial dibandingkan pada pemanfaatan ilmunya untuk kebaikan.
Pengobatan semakin canggih, tetapi kesehatan semakin memburuk. Berbagai inovasi di bidang medis berkembang pesat, tetapi penyakit-penyakit baru terus bermunculan. Gaya hidup yang tidak sehat dan ketergantungan pada teknologi membuat manusia semakin rentan.
Travelling keliling dunia, tetapi tidak kenal dengan tetangga sendiri. Orang berlomba-lomba menjelajah dunia, tetapi lupa bahwa orang di sekitar mereka juga membutuhkan perhatian dan kepedulian.
Penghasilan semakin meningkat, tetapi ketenteraman jiwa semakin berkurang. Kekayaan materi bertambah, tetapi kebahagiaan sejati sulit ditemukan. Banyak orang merasa hampa meskipun memiliki segalanya.
Kualitas ilmu semakin tinggi, tetapi kualitas emosi semakin rendah. Ilmu pengetahuan berkembang pesat, tetapi semakin sedikit orang yang memiliki empati dan mampu mengendalikan emosinya dengan baik.
Jumlah manusia semakin banyak, tetapi rasa kemanusiaan semakin menipis. Dunia semakin padat, tetapi kepedulian sosial semakin pudar. Egoisme dan kepentingan pribadi lebih diutamakan dibandingkan nilai kemanusiaan.
Pengetahuan semakin luas, tetapi kearifan semakin berkurang. Informasi dapat diakses dengan mudah, tetapi kebijaksanaan dalam mengolahnya semakin langka.
Perselingkuhan semakin marak, kesetiaan semakin punah. Hubungan pernikahan tidak lagi dianggap sakral, dan banyak yang dengan mudah mengkhianati pasangannya.
Semakin banyak teman di dunia maya, semakin sedikit sahabat sejati. Media sosial menghubungkan banyak orang, tetapi tidak memberikan hubungan yang bermakna. Orang lebih sibuk membangun citra daripada membangun hubungan yang tulus.
Minuman semakin banyak jenisnya, tetapi air bersih semakin sulit didapat. Modernisasi menawarkan berbagai macam minuman instan, tetapi kualitas air bersih justru semakin menurun.
Pakai jam tangan mahal, tetapi tak pernah tepat waktu. Disiplin dan rasa tanggung jawab terhadap waktu semakin luntur.
Ilmu semakin tersebar, tetapi adab dan akhlak semakin lenyap. Informasi dan ilmu pengetahuan mudah diakses, tetapi penghormatan terhadap orang lain semakin berkurang.
Belajar semakin mudah, tetapi guru semakin tidak dihargai. Pendidikan semakin modern, tetapi peran guru semakin diremehkan. Murid lebih percaya pada internet dibandingkan mendengar nasehat dari gurunya sendiri.
Teknologi informasi semakin canggih, tetapi fitnah dan aib semakin tersebar. Dunia digital memudahkan komunikasi, tetapi juga menjadi ladang penyebaran kebencian dan hoaks.
Orang yang rendah ilmu banyak bicara, orang yang tinggi ilmu banyak terdiam. Mereka yang sedikit pengetahuannya sering merasa paling tahu, sementara yang benar-benar berilmu lebih banyak merenung dan memilih untuk bijak dalam berbicara.
Tontonan semakin banyak, tetapi tuntunan semakin berkurang. Hiburan tersedia dalam berbagai bentuk, tetapi nilai-nilai kehidupan yang seharusnya menjadi pedoman semakin sulit ditemukan.
Allah SWT telah mengingatkan dalam firman-Nya:
“Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat).” (QS. Al-Anbiya’: 1)
Marilah kita bersama-sama kembali kepada nilai-nilai Islam yang sejati. Jangan sampai kemajuan zaman justru menjauhkan kita dari Allah.
Mari kita perbaiki diri, menegakkan kejujuran, amanah, keikhlasan, kesabaran, dan tetap istiqamah dalam ketaatan kepada-Nya. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah dan diberi petunjuk dalam menjalani kehidupan.
Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin. (*)