Ustaz Chulil Barory, SE, MM, anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, menyampaikan kajian Ramadan di Masjid Al Badar, Jalan Kertomenanggal, Surabaya, pada Sabtu (1/3/2025) malam.
Dalam kajian tersebut, Ustaz Chulil menegaskan bahwa setiap amal saleh memerlukan landasan qath’i sebagai dasar beribadah.
“Dalam artian, ibadah tidak boleh dilakukan secara asal-asalan dan sekehendak hati sendiri, melainkan harus berpijak pada tuntunan yang sudah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya,” katanya.
Demikian pula dengan ibadah puasa. Ustaz Chulil menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga alasan utama mengapa Allah mewajibkan umat Islam untuk berpuasa:
Pertama, Allah mewajibkan orang beriman untuk berpuasa. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Kedua, puasa merupakan bagian dari rukun Islam. Rukun sendiri adalah bagian mendasar dalam suatu ibadah.
“Jika bagian tersebut tidak dilakukan, maka ibadah itu tidak sah. Rukun Islam ada lima yang harus dilaksanakan demi kesempurnaan Islam seseorang,” tandasnya.
Dia lalu mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ .
“Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu persaksian bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ketiga, puasa menjadi sarana untuk menggapai ampunan Allah. Ustaza Cholil menuturkan, Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
“Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(HR. Bukhari)
Di akhir kajian, Ustaz Chulil menyampaikan harapannya agar Ramadan kali ini menjadi momentum untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Sampai akhir Ramadan, kita bisa optimal meraih keberkahannya, dengan dosa-dosa yang diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala, serta menjadi insan yang bertakwa kepada-Nya, sesuai dengan tujuan diwajibkannya puasa. Amin ya rabbal alamin,” pungkasnya. (ded)