*)Oleh: M. Mahmud
Ketua PRM Kandangsemangkon Paciran Lamongan
Muharram menandai dimulainya tahun baru Islam dalam kelender Hijriyah, yang berdasarkan pada peristiwa hirahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Bulan Muharram merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan spiritualitas, berdo’a dan bermuhasabah (introspeksi diri)
1 Muharram 1447 H, yang jatuh pada 27 Juni 2025, adalah momen penting bagi umat Islam untuk refleksi spiritual dan memperbarui niat hijrah menuju kehidupan yang lebih baik.
Muharram bukan sekadar pergantian tahun dalam kalender Hijriah, tetapi juga waktu mustajab untuk berdoa, memperbanyak ibadah, dan meningkatkan ketakwaan. Banyak umat Muslim memanfaatkan malam 1 Muharram dengan membaca doa akhir dan awal tahun, puasa sunnah, serta memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an.
Berikut beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hijrah dan maknanya dalam kehidupan:
1. Surah Al-Baqarah (2:218)
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
218. Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad 63) di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
63) Jihad secara umum berarti mencurahkan segala kemampuan, baik harta maupun raga untuk memperjuangkan agama Allah Swt. dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt.
2. Surah An-Nisa (4:97)
اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَالُوْا فِيْمَ كُنْتُمْ ۗ قَالُوْا كُنَّا مُسْتَضْعَفِيْنَ فِى الْاَرْضِۗ قَالُوْٓا اَلَمْ تَكُنْ اَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوْا فِيْهَا ۗ فَاُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ ۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًاۙ
97. Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi dirinya, 161) mereka (malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang yang tertindas di bumi (Makkah).” Mereka (malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas sehingga kamu dapat berhijrah di sana?” Maka, tempat mereka itu (neraka) Jahanam dan itu seburuk-buruk tempat kembali.
161) Ayat ini diturunkan berkenaan dengan beberapa orang muslim yang tidak ikut hijrah ke Madinah dan terpaksa ikut dalam Perang Badar di pihak pasukan musyrik, kemudian mereka terbunuh dalam perang itu (Riwayat al-Bukhari).
3. Surah At-Thalaq (65:2-3)
فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِ ۗذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ
2. Apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, rujuklah dengan mereka secara baik atau lepaskanlah mereka secara baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil dari kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Yang demikian itu dinasihatkan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
3. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.
Di berbagai komunitas, peringatan Tahun Baru Islam sering diisi dengan tausiyah, doa bersama, dan kegiatan sosial untuk mempererat ukhuwah.
Muharram termasuk dalam empat bulan suci dalam Islam, di mana umat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan menjauhi perbuatan buruk. Secara historis, bulan ini juga menjadi pengingat hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang bukan sekadar perpindahan tempat tetapi juga perubahan menuju kebaikan.
Beberapa amalan yang sering dilakukan dalam menyambut 1 Muharram antara lain:
• Puasa sunnah, terutama puasa Asyura pada 10 Muharram yang memiliki keutamaan besar.
• Membaca doa akhir dan awal tahun, sebagai bentuk permohonan keberkahan dan perlindungan.
• Memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an, untuk memperkuat hubungan dengan Allah.
• Muhasabah diri, merenungkan perjalanan hidup selama setahun terakhir dan menetapkan niat untuk menjadi lebih baik.
• Silaturahmi dan sedekah, sebagai bentuk kepedulian sosial dan mempererat ukhuwah.
Hijrah dalam spiritualitas 1 Muharram bukan hanya tentang perpindahan fisik, tetapi juga perubahan menuju kebaikan dalam aspek kehidupan. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah menjadi simbol transformasi spiritual, di mana umat Islam diajak untuk meninggalkan keburukan dan menuju kehidupan yang lebih bermakna.
Dalam konteks spiritual, hijrah berarti:
• Hijrah dari dosa menuju takwa, memperbaiki diri dengan meningkatkan ibadah dan amal baik.
• Hijrah dari kelalaian menuju kesadaran, lebih banyak bermuhasabah dan merenungkan perjalanan hidup.
• Hijrah dari kemalasan menuju produktivitas, mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat.
• Hijrah dari individualisme menuju kepedulian sosial, mempererat ukhuwah dan berbagi dengan sesama.
Muharram sebagai bulan suci menjadi waktu yang tepat untuk memulai hijrah batin, memperbaiki niat, dan menetapkan tujuan baru dalam kehidupan
Hikmah spiritual hijrah mencerminkan perjalanan batin menuju kedekatan dengan Allah, perubahan diri, dan peningkatan kualitas hidup. Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga transformasi spiritual yang membawa seseorang dari keadaan yang kurang baik menuju kondisi yang lebih bermakna dan penuh berkah.
Berikut beberapa hikmah mendalam dari hijrah dalam konteks spiritual:
1. Ketundukan kepada Allah
Hijrah mengajarkan bahwa perubahan sejati harus berlandaskan ketaatan kepada Allah. Seperti hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang dilakukan demi menjaga agama dan menjalankan perintah-Nya.
2. Kesabaran dan keteguhan hati
Proses hijrah sering kali penuh tantangan. Namun, kesabaran dalam menghadapi ujian adalah bagian dari peningkatan spiritual, sebagaimana Rasulullah dan para sahabat yang tetap teguh dalam menghadapi kesulitan.
3. Pembersihan diri dari dosa
Hijrah juga berarti meninggalkan keburukan dan berusaha menjadi lebih baik. Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa diwujudkan dengan meninggalkan maksiat dan memperbanyak amal saleh.
4. Keberkahan hidup
Allah menjanjikan pahala besar bagi mereka yang berhijrah karena-Nya. Hijrah membuka pintu keberkahan dan kemudahan dalam kehidupan, baik secara spiritual maupun sosial.
5. Meningkatkan ukhuwah dan kepedulian sosial
Hijrah Nabi ke Madinah bukan hanya tentang keselamatan pribadi, tetapi juga membangun komunitas yang lebih kuat dan harmonis. Ini mengajarkan pentingnya ukhuwah Islamiyah dan kepedulian terhadap sesama.
6. Menumbuhkan rasa ketergantungan kepada Allah
Dalam hijrah, seseorang sering kali meninggalkan zona nyaman dan menghadapi ketidakpastian. Ini mengajarkan bahwa hanya kepada Allah kita bersandar, memperkuat tawakal dan keyakinan.
Hijrah dalam konteks spiritual adalah perjalanan menuju kesempurnaan iman, di mana seseorang terus berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam refleksi 1 Muharram, beberapa aspek yang sering direnungkan meliputi:
• Hijrah batin, yaitu meninggalkan keburukan dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
• Evaluasi ibadah, melihat apakah amalan kita sudah cukup dan bagaimana meningkatkannya.
• Memperkuat ukhuwah, dengan lebih peduli terhadap sesama dan mempererat silaturahmi.
• Menanamkan semangat perubahan, baik dalam kehidupan pribadi, sosial, maupun profesional. (*)
