*) Oleh: Muhammad Yusuf Hasmi, SE
Anggota Majelis Tabligh PDM Kota Pasuruan
Bertakwalah kepada Allah, karena takwa adalah wasiat Allah untuk seluruh makhluk, baik jin maupun manusia. Baik yang pertama hingga yang paling akhir.
Sebagaimana hati dituntut untuk jujur, lisan dan anggota badan yang lainnya juga dituntut demikian. Sebagaimana firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar, Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. al Ahzab: 70-71).
Setiap orang ingin menggapai sukses. Doa dan ikhtiar ditujukan agar dalam menempuh hidup, terhindar dari kegagalan. Berhasil meraih segala yang didambakan menurut ukuran norma yang berlaku di segala bidang kehidupan. Berhasil melampaui segala rintangan.
Motivasi untuk sukses, selalu tersedia, baik dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun lingkungan sekeliling. Termasuk dari para motivator yang bermunculan, dari masa ke masa.
Menawarkan jasa, untuk menempa kekuatan mental dan moral, memperluas wawasan, memperlancar akses dan menepis kesulitan, serta memanfaatkan aneka macam peluang.
Berkat dukungan teknologi canggih, motivasi dari para motivator dapat disebarluaskan melalui media audio visual, penyelenggaraan acara-acara berbentuk seminar, lokakarya, dan lain-lain yang tak pernah sepi dari peminat.
Berbeda dengan era 40-50 tahun lalu, yang hanya mengandalkan bahan bacaan. Tahun 1950-an, misalnya, para pencari sukses, melahap buku-buku karya Dale Carnegie, motivator ulung asal Amerika. Juga buku-buku karya Mustafa al Ghulayani, ulama Libanon, yang diidolakan para santri masa itu.
Dari berbagai sumber tentang motivasi menuju hidup sukses, dapat dipetik intisari yang menjadi titik tolak pemberangkatan kesuksesan seseorang. Yaitu, berkata benar yang mencakup sifat jujur, tidak bohong, tidak mengingkari janji.
Ucapan seseorang adalah goresan pahat di atas batu, yang tak akan pernah hilang terkena hujan dan panas, kata seorang bijak. Padahal semua itu sudah dijelaskan dalam Alquran 14 abad lalu.
Katakanlah yang benar meskipun itu pahit. Dari Abi Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Katakanlah yang benar meskipun itu pahit (berat untuk dikatakan).” (HR. Ibnu Hibban, no. 2041).