UM Surabaya

Harta dan kekayaan dimilikinya secara total sehingga di dikuasai dunia sehingga tidak berbuat baik dan seringkali menjadi otak kerusakan di tengah masyarakatnya.

Menjadi kaya tetapi perbuatannya semakin dzalim dan hilang watak bersyukurnya. Bahkan dia menjadi pelopor kerusakan dan kejahatan di komunitasnya.

Keempat, air memberi kehidupan. Dengan adanya air yang memadai dan cukup, maka seorang hamba bisa hidup dengan segar.

Air yang cukup akan memberi kehidupan manusia sehingga sehat dan bisa berbuat baik. Bagi manusia yang kekurangan air, maka bukan hanya dirinya yang mati tetapi lingkungannya juga akan kekeringan.

Sebaliknya air yang berlebihan akan membuat seseorang tenggelam, dan bahkan air menjadi sebab kematian suatu komunitas karena banjir yang tidak terelakkan. Dengan banjir air, maka musih dan bencana akan menimpa suatu komunitas.

Demikian indah perumpamaan air untuk menggambarkan dunia ini. manusia yang baik dalam mengelola air, maka dia bisa menjadi sumber kehidupan.

Air bisa menjadi penopang hidupnya, tidak boros dan tidak pelit terhadap air. Demikian pula dengan dunia ini ketika mendapatkannya dan tidak terkontrol dengannya, bukan hanya membinasakan dirinya tetapi merusak masyarakatnya.

Betapa banyak manusia-manusia terdahulu yang diberi kekayaan dan penguasaan atas dunia, justru menjadi penentang yang paling gigih dalam meredupkan kebenaran.

Bukankah para nabi terdahulu mendapatkan perlawanan dari kaumnya yang dipelopori oleh para pembesarnya yang memiliki kekayaan.

Kekayaan para pembesar bukan untuk menopang kebanaran tetapi justru menjadi alat untuk meredupkan cahaya yang dikobarkan oleh para utusan Allah.

Sebagai contoh, bukankah Nabi Nuh melarang kaumnya untuk menyembah berhala, namun para pembesarnya justru memback up dan menyuruh pengikutnya untuk tetap bertahan dan sabar menyembah berhala.

Nabi Nuh sabar dalam berdakwah, namun para p[embesarnya pun juga bertahan dan sabar dalam melawan utusan Allah.

Ketika tidak bisa dikendalikan dan tetap bertahan dalam kemaksiatan, maka Nabi Nuh pun mengembalikan kepada Allah untuk membalas kejahatan kaumnya.

Maka Allah pun membinasakan mereka dengan banjir dan menenggelamkan semua yang menentang rasul-Nya. (*)

Surabaya, 18 Januari 2024

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini