Menyebarkan Islam bukan hanya kepada mereka yang sudah berislam, tetapi ditujukan kepada orang-orang yang belum mengenal Islam.
Spirit perjuangan menyampaikan dakwah itulah yang mendorong bagi para mubaligh untuk menyebarkan Islam secara meluas.
“Perjuangan nabi untuk mengajak orang lain menerima Islam demi kepentingan kebaikan di dunia dan akhirat mereka. Hal itu dikarenakan Islam sebagai satu-satunya jalan yang benar,” kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. KH. Saad Ibrahim, MA dalam pembukaan Training of Trainers (ToT) PIMMNAS (Pelatihan Instruktur Muballigh Muhammadiyah Tingkat Nasional), Rabu malam (24/1/2024).
Kegiatan yang digelar di Tabligh Institute Muhammadiyah, Jalan Bangsa Patriot 2, Taman Tirto, Kasian, Bantul ini akan berlangsung hingga 27 Januari 2024 mendatang.
Saad lalu menyebut hadis yang diriwayatkan Muslim: “Demi Allah, tidaklah seseorang yang telah mendengar aku baik, Nasrani atau Yahudi, dan orang tersebut mati padahal belum beriman, maka dia akan masuk neraka, dan sebagai penghuninya.”
Baca juga: Berdakwah Bukan untuk Terkenal, Apalagi Dapat Kekuasaan
“Apa yang dikatakan Nabi ini mendorong kita mendengar risalah dakwah, kemudian orang itu beriman,” terang ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Majelis Tabligh, dan Lembaga Dakwah Khusus (LDK) ini.
Setelah risalah sampai orang beriman, imbuh Saad, maka apa pun kondisinya akan masuk surga dengan catatan beriman sampai wafat.
“Meskipun itu mereka koruptor dan pelaku dosa-kejahatan, namun mereka tertanam dalam dirinya sebagai seorang muslim, maka mereka bisa terbebas dari neraka,” katanya.
Menurut Saad, dengan sampainya dakwah Islam itu, maka terbentuk masyarakat teologis yang mengenal Tuhan. Hal ini akan mengerem berbagai kejahatan dan bisa mengembangkan kebaikan.
Baca juga: Penyaluran Dana Lazismu untuk Internal Muhammadiyah Hanya 6 Persen
“Ini berbeda dengan masyarakat Yunani yang mengenal literasi, tetapi tidak mengenal teologis. Sehingga terbentuk masyarakat yang kosong dari nilai-nilai ketuhanan,” jelas Saad.
ToT PIMMNAS ini merupakan program kerja PP Muhammadiyah untuk mencetak para instruktur di daerah. Adanya instruktur muballigh ini diharapkan akan membantu dakwah di daerah sehingga mengurangi beban PP.
PIMMNAS diikuti oleh 37 peserta dari berbagai daerah. Peserta yang hadir dari PWM Jawa Timur, Bali, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Lampung, Yogyakarta, dan jawa Tengah, serta DKI Jakarta.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si menegaskan, melalui kegiatan ini diharapkan para mubaligh bisa bergerak cepat sehingga tersebar di wilayah dan daerah di Tanah Air.
“Program ini merupakan kelanjutan dari ToT pelatihan digital dan kajian-kajian Islam,” katanya. (slamet muliono)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News