Agar semangat baru ini tumbuh dan terjaga pada diri pribadi seorang Muslim, berikut nasihat-nasihat yang bisa dicermati:
Pertama, kembali ke fitrah manusia. Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baik rupa.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS At-Tin ayat 4:
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Fitrah ini mencakup semangat baru yang ditanamkan di dalam jiwa kita. Namun, sering kali kehidupan sehari-hari membuat kita melupakan fitrah tersebut. Saatnya kita kembali kepada hakikat manusia agar semangat hidup terus tumbuh.”
Kedua, keteladanan Rasulullah saw. Rasulullah adalah contoh utama semangat baru. Beliau menghadapi tantangan berat dalam menyebarkan risalah Islam. Namun, tidak pernah beliau menyerah.
Semangat baru Rasulullah menginspirasi sahabat-sahabatnya untuk tetap berjuang. Maka ketika kita mengaku sebagai pengikut setianya, meneladaninya adalah sebuah keharusan.
Dalam berdakwah dan menjalani hidup ini Rasul selalu semangat dan selalu tampil sebagai problem solver. Kita pun mestinya demikian.
Ketiga, pelestarian alam. Menjaga alam merupakan bentuk semangat baru kita sebagai Muslim. Allah menciptakan alam dengan sebaik-baiknya, dan sebagai khalifah, kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan alam.
Dengan semangat baru, mari kita jadi agen perubahan dalam menjaga keindahan ciptaan-Nya. Bukan sebaliknya justeru cuek, acuh, dan merusak lingkungan.
Minimal semangat baru dalam pelestarian alam ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon di sekitar rumah, dan lain-lain.
Sementara sebagai modal penguat optimisme adalah sebagai berikut: Pertama, tawakal kepada Allah. Optimisme sejati berasal dari keyakinan kita kepada Allah.