Quick Count dan Sihir Demokrasi
Slamet Muliono. foto: ist
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Baru kali ini kemenangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 merujuk kepada hasil Quick Count (QC) tanpa sabar menunggu hasil perhitungan Real Count (RC) yang merujuk pada lembaga resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hasil QC seolah seragam dengan memenangkan pasangan calon Paslon 02 (Prabowo Gibran) sehingga membuat pihak 01 (Anies-Muhaimin) seolah terkena sihir dan langsung jatuh mentalnya.

Realitas Politik

Sihir dari QC ternyata justru memberi energi positif kepada masyarakat, khususnya para pendukung 01.

Realitas di lapangan menunjukkan bahwa berbagai kecurangan di berbagai daerah mulai mereka inventarisasi dan hal itu bisa dilihat dari bermunculannya berbagai tindak kecurangan di media sosial.

Mereka pun mengunggah berbagai kejanggalan di berbagai Tempat pemungutan Suara (TPS) dengan menunjukkan kecurangan massif terstruktur dan terencana.

Tim Amin sebagai pihak yang dirugikan pun merasa mendapat energi baru untuk melakukan perlawanan dengan memberi semangat kepada para pendukungnya untuk terus bekerja dengan mengawal hasil perhitungan dengan merujuk pada hasil yang dikeluarkan KPU.

Sembari mengumpulkan berbagai data kecurangan di berbagai daerah yang dipergunakan untuk menggugat hasil Pilpres 2024.

Kesadaran Baru

Apa yang dilakukan QC memang memberi efek luar biasa hingga menjatuhkan berbagai pihak dan harus mengakui kemenangan pihak 02.

Realitas atas sihir itu pun dimanfaatkan oleh pihak 02 dengan mendeklarasikan pidato kemenangan.

Kerja-kerja QC terlihat begitu senyap tanpa melibatkan prosedur seperti TPS dari mana, siapa yang entry, serta foto C1.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini