*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Alquran banyak menarasikan sejarah perjalanan hidup dan keistimewaan Bani Israil. Namun perlawanan dan pembangkangan justru mengiringi karunia agung itu dengan memperlihatkan karakter buruk.
Mereka mendapat karunia agung serta berbagai kenikmatan yang sangat banyak. Mereka juga didampingi oleh nabi dan rasul dengan memperlihatkan beberapa mukjizat dengan mata kepala mereka sendiri.
Namun mereka memiliki karakter merusak atas kenikmatan yang mereka rasakan. Kenikmatan yang mereka terima tidak berbuah ketaatan tetapi justru berbalik melawan dan membangkang.
Bukannya berterima kasih, tetapi mereka justru menuntut dan meminta sesuai dengan hawa nafsu mereka.
Berikut sejumlah pembangkangan di tengah karunia dan kenikmatan mereka yang amat banyak.
Penyembahan Patung Sapi
Bani Israil mendapatkan keselamatan dari masa perbudakan di era Fir’aun. Mereka mengalami penyiksaan hingga pembunuhan serta ancaman pemusnahan (genocida).
Nabi Musa pun membimbing, mengarahkan hidup mereka, hingga memiliki kepercayaan diri yang kuat. Namun kekuasaan Fir’aun tidak mampu mereka hindari.
Di tengah ancaman Fir’aun, Allah menyelamatkan mereka dari kejarannya yang berniat untuk menghabisi nyawa mereka.
Allah pun menjaga mereka dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya. Bahkan Allah menenggelamkan raja dzalim itu bersama para tentaranya.
Namun setelah bebas dari cengkeraman Fir’aun, mereka diajarkan Nabi Musa untuk mentauhidkan Allah.