UM Surabaya

Seperti berbuat baik kepada orangtua, berzakat/Infak kepada tetangga jauh dekat dan seterusnya.

Hal ini Allah seolah ingin menunjukkan relasi ilahiyah (hablumminallah) harus berkorelasi dan langsung dengan relasi sosial (hablumminnas).

Sehingga seseorang tidak hanya diperintahkan hanya sekadar saleh secara ritual kepada Allah tetapi meninggalkan kesalehan sosial kepada sesama.

Betapa pentingnya membangun relasi sosial (kesalehan sosial) sehingga Rasulullah menegaskan dalam hadis:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad).

Rasulullah Muhammad saw tidak menyebutkan manusia terbaik adalah orang yang paling rajin ibadah. Paling khusyuk salatnya atau paling rajin zikirnya tetapi mereka yang memberikan manfaat bagi orang di sekelilingnya.

Untuk itulah maka dalam Dimensi Sosial hendaknya kita bijak dan cerdas dalam berinteraksi.

Kesalehan sosial dalam dimensi yang lebih spesifik bisa diuraikan seperti berikut:

1. Kesalehan berpikir.

Pikiran seseorang hampir bisa dipastikan mempengaruhi alam bawah sadar seseorang, yang mendorong seseorang untuk bersikap sebelum melakukan sebuah tindakan.
Orang bijak selalu berpikir seribu kali sebelum melakukan suatu tindakan tertentu.

Oleh karena itulah penting bagi seorang Muslim untuk selalu berpikir positif (positive thinking) dalam segala hal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini