Ada benarnya ungkapan ini: “Manusia butuh waktu dua tahun untuk belajar bicara, tetapi butuh waktu berpuluh-puluh tahun untuk belajar diam.”
Adanya sosial media di saat ini memudahkan semua orang bisa berkomentar tentang apa pun.
Terlebih apabila ada kejadian viral yang yang membuah heboh, padahal belum tentu berita itu benar (bisa jadi hoax).
Beberapa orang terdorong untuk segera men-share berita tersebut sekaligus memberikan komentar.
Tidak jarang komentar tersebut adalah komentar yang tidak dibangun di atas ilmu karena yang berkomentar bukanlah ahlinya dalam bidang tersebut.
Sehingga terkadang memperkeruh suasana atau menimbulkan efek yang lebih buruk serta tidak memberikan solusi.
Hal ini bisa jadi terdorong karena ingin sifat ingin selalu menonjolkan diri dan menjadi perhatian serta mencari ketenaran
Hendaknya kita berhati-hati dalam berkomentar dan menahan diri untuk berkomentar terhadap semua yang kejadian yang kita lihat dan kita dengar. Hendaknya kita perhatikan beberapa poin-poin berikut:
1. Hendaknya kita paham bahwa terlalu banyak berbicara bisa mengeraskan hati. Camkan juga bahwa lisan adalah salah satu penyebab utama masuk ke neraka
Al-Fudhail bin Iyadh berkata,
خصلتان تقسيان القلب:كثرة الكلام وكثرة
“Ada dua perkara yang menjadikan hati menjadi keras: Terlalu banyak bicara dan terlalu banyak makan.” (Nuzhah Al-Fudhala’: 779)