Pahala Berpuasa Bisa Tak Terhingga, Hanya Allah yang Tahu Kadarnya
foto: iamsanajamal

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Amalan puasa di bulan Ramadan adalah amalan yang luar biasa dan memiliki pahala yang Allah membalasnya secara langsung.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Semua amal Bani Adam akan dilipatgandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat yang lain, Allah sendiri yang akan membalasnya karena seorang hamba meninggalkan semuanya itu karena Allah.

“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Puasa itu untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya, sebab ia telah meninggalkan makannya, minumnya dan syahwatnya karena Aku.” (HR. Ahmad)

Bahkan, pahala yang hamba dapatkan karena berpuasa karena Allah bisa jadi berupa pahala yang tidak terhingga, di mana hanya Allah saja yang tahu kadarnya.

Ibadah puasa sangat identik dengan kesabaran, yaitu menahan diri dari berbagai pembatal dan yang bisa mengurangi pahala puasa.

Hal ini termasuk dalam firman Allah SWT:

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)

Mengingat besarnya pahala puasa, hendaknya kita bersungguh-sungguh menjalani puasa sampai tingkatan yang paling baik. Ibnu Qudamah menjelaskan tingkatan orang yang berpuasa:

1. Tingkatan orang awam yang hanya sebatas menahan perut dan kemaluan saja

2. Tingkatan puasa khusus yaitu juga menahan pandangan lisan, penglihatan dan semua anggota badan dari perbuatan dosa

3. Tingkatan puasa yang lebih khusus menahan diri dari keinginan-keinginan yang jelek yang dapat menjauhkan dari Allah

Beliau berkata:

“Puasa orang awam yaitu sebatas menahan perut dan kemaluan dari keinginan syahwatnya. Sedangkan puasa orang khusus menahan pandangan, lisan, tangan, kaki, pendengaran, penglihatan dan seluruh anggota badan dari segala perbuatan dosa.
Sedangkan puasa orang yang lebih khusus yaitu puasanya hati dari keinginan-keinginan yang hina, serta pikiran-pikiran yang dapat menjauhkan dirinya dari Allah serta menahannya secara total dari segala sesuatu selain Allah Ta’ala.” (Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 45)

Semoga kita bisa mewujudkan tujuan dari puasa dan bulan Ramadan yaitu bertakwa kepada Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah :183). (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini