Persiapkan Kader Muda Muhammadiyah untuk Peduli Dampak Perubahan Iklim
Kegiatan pengabdian masyarakat terkait perubahan iklim di SM Tower. foto: ist

Merespons perubahan iklim kurun waktu terakhir, aksi kolaborasi dilakukan kalangan Muhammadiyah dengan menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Generasi Hijau: Edukasi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim untuk Generasi Muhammadiyah.

Kolaborasi ini dilakukan antara dosen dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pemuda, khususnya generasi muda Muhammadiyah, agar lebih siap dan mampu beradaptasi dengan fenomena perubahan iklim yang semakin nyata.

Melalui gerakan “Generasi Hijau”, diharapkan generasi muda Muhammadiyah dapat menjadi agen perubahan yang proaktif dalam merespons isu perubahan iklim.

Sebagai generasi muda, yang dekat dengan dunia digital, secara aktif melakukan kampanye melalui media sosial untuk bersama-sama mencegah dampak perubahan iklim ini melalui berbagai aksi.

Selain itu pertemuan diskusi, dialog dan aksi bersama anak muda akan dilakukan untuk pencegahan dampak perubahan iklim ini.

Tri Hastuti Nur Rochimah, ketua Abdimas dari Ilmu Komunikasi UMY, menyatakan pentingnya kesadaran akan perubahan iklim di kalangan generasi muda, kader-kader muda persyarikatan harus menjadi pelaku sejarah, menjadi agen-agen yang aktif dalam menghadapi isu penting yang berdampak pada problem kemanusiaan ini, yaitu perubahan iklim.

“Kesadaran baik secara individu maupun kelompok dalam organisasi ini penting, bagaimana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menjadi salah satu agenda penting organisasi IPM dan IPmawati. Kader-kader muda persyarikatan Muhammadiyah perlu dipersiapkan untuk menghadapi perubahan iklim, mengambil bagian terdepan untuk peduli dengan berbagai aksi untuk mencegah dampak perubahan iklim,” terang Tri di SM Tower and Convention, Rabu (20/3/2024).

Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah ini mengatakan nilai-nilai Islam menjadi landasan dalam bertindak, bahwa manusia adalah khalifah di bumi dan salah satu tugasnya adalah mencegah kerusakan di muka bumi ini.

“Alam diciptakan untuk dijaga keseimbangannya, dijaga kelestariannya sebagai bentuk keimanan kita pada Allah. Muhammadiyah juga sudah memiliki fikih air, salah satu bagian penting terkait dengan alam dan lingkungan. maka menjadi penting kita semua mengambil peran penting menghadapi dampak perubahan iklim, khususnya generasi muda,” papar Tri.

Ade Putranto dan Erwin Rasyid, Dosen Ilmu Komunikasi UNISA, dalam paparan materinya menyampaikan isu perubahan iklim tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai solusi yang efektif.

“Termasuk peran aktif anak muda untuk terlibat aktif dalam upaya mitigasi dan advokasi isu perubahan iklim. Generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam memperjuangkan keberlanjutan lingkungan hidup” ujar Erwin.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini didukung oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY.

Harapannya, melalui kegiatan ini generasi muda Muhammadiyah dapat menjadi agen perubahan yang memiliki pemahaman mendalam tentang isu perubahan iklim serta mampu mengambil langkah-langkah konkret untuk melindungi lingkungan dan meraih masa depan yang berkelanjutan. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini