Berinfak Fisabilillah
Setiap perintah Allah kepada para hamba-Nya, yang wajib maupun yang sunah selalu memiliki keutamaan. Keutamaan itu bisa langsung diperoleh di dunia atau akan dinikmati di akhirat kelak.
Tentang sedekah, Islam telah menyediakan keutamaan dan pahala yang berlimpah di dunia maupun di akhirat.
Di antara keutamaan di dunia adalah meredam kemarahan Allah, mencegah kesusahan hidup, menolak bala, menyambung tali persaudaraan, dan juga melipat gandakan rezeki dan pahala.
Allah Subhana wa Ta’ala berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Tiada satu hari pun yang dilalui hamba-hamba Allah, kecuali pada pagi harinya turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang bakhil.” (HR Bukhari)
Adapun balasan yang disediakan di akhirat sungguh sangat berlimpah, di antaranya: mendapat naungan dari terik matahari tatkala di padang mahsyar. Rasulullah saw bersabda:
“Setiap seseorang berada dibawah naungan sedekahnya pada hari kiamat, hingga tiba waktu perhitungan manusia” (HR. Ahmad dan Ibnu Khuzaimah)
Inilah yang kita harapkan dari tiga perniagaan ini, yaitu keuntungan yang tidak pernah terhenti.
Maka merugilah orang-orang yang melalaikannya. Bersyukurlah kita, masih diberi umur panjang hingga bersua kembali dengan bulan Ramadan.
Karena Ramadan adalah waktu yang sangat tepat untuk menjalankan perniagaan yang mulia ini. Sungguh keuntungan besar tiada tara akan menanti kita. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News