Ramadan Itu Bulan Menyehatkan
Agus Taufiqurrahman menghadiri Pengajian Nuzulul Qur'an dan Buka Bersama di Suara Muhammadiyah. foto: ist

Bulan suci Ramadan telah berjalan beberapa hari. Menyikapi hal tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman, SpS, MKes meminta untuk berintrospeksi diri sejauh mana progres implementasi ritus peribadatan yang telah dilakukan.

“Hari ini kita patut bersyukur karena Allah masih memperkenankan kita berkesempatan untuk berjumpa dengan Ramadan. Dan Ramadan telah berjalan beberapa hari, kita patut bersyukur seraya berintrospeksi diri. Ini sangat penting sekali untuk dilakukan,” ujarnya saat menyampaikan tausiyah Pengajian Nuzulul Qur’an dan Buka Bersama di Suara Muhammadiyah, Kamis (28/3/2024).

Agus meminta demikian lantaran teringat dengan secercah pesan Nabi Muhammad saw. Menyitir narasi hadis yang diriwayatkan oleh Imam at-Thabrani bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Betapa banyak orang berpuasa hasilnya hanya sekadar lapar dan dahaga.”

“Maka untuk itu, kita perlu melihat (kroscek) sejauh mana ibadah puasa yang kita kerjakan di bulan Ramadan ini. Jangan-jangan tanpa berbuah apa pun seperti peringatan Nabi tadi. Alangkah meruginya,” sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini, mengingatkan bahwa manifestasi puasa yang dijalankan akan berbuah takwa bilamana dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

Dalam konteks kesehatan, Agus megungkapkan puasa berdampak besar terhadap kesehatan tubuh manusia.

Karena berpuasa justru membuat tubuh makin sehat. Demikian Agus menukil penelitian yang dilakukan Ilmuwan biologi sel dan profesor di Tokyo Institute of Technology Yoshinori Ohsumi.

“Banyak orang berspekulasi bahwa puasa itu membuat tumbuhnya penyakit. Belakangan karena diprotes oleh ahli kesehatan, semua itu kemudian dibantah. Karena secara teori tidak mungkin,” ungkapnya.

Maka, Agus mengajak untuk tetap bersemangat dalam berpuasa. Meningkatkan kualitas diri di bulan Ramadan ini menjadi kesempatan untuk meraih predikat takwa.

Dengan demikian, maka akan berbuah pada transformasi perilaku yang dari buruk jadi baik dan dari baik jadi lebih lagi. (cris/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini