Kiai Anas Adnan Noer, Ulama Ahli Bahasa Arab Itu, Berpulang
Almarhum H. Muh. Anas Adnan Noer. foto: ist

Muhammadiyah kehilangan figur ulama ahli bahasa Arab, H. Muh. Anas Adnan Noer Lc. M.Ag.

Pria kelahiran Lamongan 8 Maret 1946, itu berpulang ke Rahmatullah pada Rabu (17/4/2024) sekira pukul 11:15 WIB, disemayamkan di rumah duka, Pucang Indah Blok P-7 Sidoarjo dan dimakamkan pukul16.30 WIB (ba’da asar). Almarhum meninggalkan istri, Widiyati, dan dua anak, Nurul Hanifah dan Alfi Aqil.

Kiai Anas, begitu dia karib disapa, adalah dosen Bahasa Arab di Fakultas Agama Islam (FAI) pada Universitas Muhammadiyah Surabaya. Di samping menjadi Direktur Program Mengerti Al-Qur’an Metode Manhaji, pada Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Al-Qur’an (PPQ).

Kiai Anas merupakan sang mentor Bahasa Arab Skemator. Karya-karya beliau tentang pembelajaran bahasa Arab menampilkan ringkasan kaidah-kaidah bahasa Arab yang disusun model diagram, bentuk tabel dan flowchart. Bagi peminat bahasa Arab, hal itu sangat memudahkan dalam memahami struktur bahasa.

Kiai Anan mendedikasikan hidupnya untuk jalan dakwah. Hal itu dapat kita lacak dari kiprah beliau. Tahun 1975, Kiai Anas mengajar sebagai asisten dosen Lab. Bahasa IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Tahun 1976 tergabung menjadi anggota staf Bina Rohani dan Mental Polda Jatim. Di tahun 1984, Kiai Anas  menjadi karyawan pada Maktab Rabithah Alam Islami di Jakarta dan menjadi dainya hingga tahun 2000-an.

Kiai Anas juga mengajar di Ma’had Aly Fikih dan Dakwah Bangil Pasuruan, sejak tahun 1985 hingga tahun 1999.

Sejak tahun 1986 sekaligus menjadi dosen Bahasa Arab pada Program D-II, Fakultas Tarbiyah, dan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya hingga 2009. Menjadi dosen Bahasa Arab pada Pascasarjana (S3 Ekonomi Islam), Universitas Airlangga hingga 2014.

Kiai Anas menyelesaikan study S-1 di Universitas Ummu al-Qura Makkah, Saudi Arabia, jurusan Bahasa Arab, dan S-2 Pendidikan Islam di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Kiai Anas dikenal sebagai penceramah, bukan hanya di Surabaya dan awa Timur, tapi juga di beberapa provinsi di Indonesia.

Semasa hidupnya, Kiai Anas pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa (PPI) se-Saudi Arabia yang waktu itu berpusat di Makkah Al-Mukarramah. Kiai Anas juga tercatat sebagai anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, 2005-2010.

Pada tahun 1993, Kiai Anas mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Al-Qur’an (PPQ) Surabaya. Sebagai direktur lembaga beliau memfokuskan kegiatannya pada Program Memahami al-Qur’an Metode Manhaji.

Karya beliau dalam penerjemahan Al-Qur’an metode Manhaji yang telah dicetak hingga 6 jilid. Untuk menyukseskan gerakan penerjemahan Al-Qur’an metode Manhaji, Kiai Anas melakukan banyak training berbagai daerah dan masjid.

Dia pernah mentraining metode Manhaji ke seluruh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di Indonesia melalui kerjasama dengan Majelis Tabligh.

Beberapa buku karyanya yang telah diterbitkan di antaranya, Mengerti Bahasa Arab tanpa Guru (dikemas dalam tiga jilid), Ringkasan Balaghah, dan Memahami Al-Qur’an dengan Metode Manhaji.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini