*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, bersabda Rasulullah shallahu alaihi wasallam:
“Manusia yang paling berat cobaannya ialah para nabi, kemudian orang-orang saleh, lalu orang yang terkemuka. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya; jika agamanya kuat, maka ujiannya diperberat pula.” (HR. Tirmidzi)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadis:
1. Hadis tersebut menjelaskan bahwa suatu hal yang pasti terjadi, di mana Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menguji hamba-hambaNya yang beriman.
Ujian adalah sebuah kemestian. Besarnya ujian yang diberikan sesuai dengan kadar keimanan mereka.
2. Seorang mukmin makin bertambah imannya, makin besar ujian yang menimpanya. Demikian pula sebaliknya.
Jadi, hadis-hadis itu dengan sendirinya membantah orang-orang yang mengira bahwa manakala seorang mukmin ditimpa cobaan.
Seperti dipenjara, diasingkan atau dipecat dari jabatannya dan lain sebagainya, adalah pertanda bahwa ia tidak diridai oleh Allah.
Dugaan semacam itu salah sama sekali. Sedangkan Rasulullah sendiri adalah orang yang paling mulia, namun sekaligus dia sebagai orang yang paling dahsyat cobaannya, bila dibandingkan dengan para nabi lainnya.