Tema hadis yang berkaitan dengan Al-Qur’an:
1. Allah pasti akan menguji hamba-hamba-Nya yang beriman sesuai dengan kadar iman masing-masing.
Barang siapa yang ketika fitnah syubhat (kesamaran) datang, imannya tetap kokoh dan dapat menolak dengan kebenaran yang dipegangnya.
Dan ketika fitnah syahwat datang yang mengajaknya berbuat dosa dan maksiat atau memalingkan dari perintah Allah dan Rasul-Nya, ia bersabar dalam arti mengerjakan konsekuensi iman dan melawan hawa nafsunya, hal ini menunjukkan kebenaran imannya.
Akan tetapi, barang siapa yang ketika syubhat datang, ada pengaruh dalam hatinya berupa keraguan dan kebimbangan dan ketika syahwat datang, membuatnya mengerjakan maksiat atau berpaling dari kewajiban, maka yang demikian menunjukkan tidak benar keimanannya.
Alif Lam Mim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang- orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang- orang yang dusta. (Al-‘Ankabut, :1-3)
2. Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kita untuk menerima segala bentuk ujian dengan bersabar, sebagaimana melarang kita untuk berputus asa dari rahmat-Nya.
“Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah selain kaum yang kafir”. (QS. Yusuf : 87)
3. Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga telah menegaskan bahwa setiap kesulitan pasti akan diiringi oleh kemudahan, sebagaimana dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. al-Insyiroh :5-6)
4. Sabar dan bijak dalam menghadapi cobaan dari Allah tidak mudah untuk dilakukan. Ikhlas menerima ketentuannya, akan memberikan kekuatan jiwa dan pahala.
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News